Sidebar

Musim Dingin di Arab Saudi Mulai Berlangsung Hari Ini

Tuesday, 07 Dec 2021 19:55 WIB
Para peneliti prediksi musim dingin akan terjadi di wilayah Arab Saudi. Wadi Hanifa di Arab Saudi saat musim dingin.

IHRAM.CO.ID,  RIYADH – Para ahli cuaca Arab Saudi mengatakan bahwa musim dingin tahun ini akan dimulai dari Selasa (7/12). Akan terjadi penurunan suhu yang tajam di sebagian besar wilayah Kerajaan. 

Baca Juga


"Periode 39 hari, yang dikenal sebagai Al-Murabaniyah tahun ini akan dimulai pada 7 Desember," kata Abdul Aziz Al-Hussaini, peneliti cuaca dan ilmu iklim dan anggota Saudi Committee for Nomenclature of Distinguished Climatic Conditions, dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (7/12). 

Menurut Al-Hussaini, awal sebenarnya dari musim dingin astronomi atau Winter Solstice di Arab Saudi dan belahan bumi utara akan terjadi pada Selasa, 21 Desember. Pada saat itu, di belahan bumi utara, siang hari akan lebih pendek dan malam hari akan lebih panjang. 

Dia mengatakan tiga bintang menembus Al-Murabaniyah, dengan masing-masing memiliki 13 hari, total 39 hari, dan periode ini cocok untuk budidaya gandum. 

Setelah ini, hari mulai meningkat dengan mengorbankan malam, yang dianggap dingin, terutama dengan tiupan angin kutub atau Siberia. 

Dr  Abdullah Al-Mosnad, pakar cuaca lainnya, mengatakan dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya bahwa orang-orang Arab memperhatikan kedatangan Al-Murabaniyah, yang bertepatan dengan penampakan bintang Vega sebelum matahari terbit.

Vega merupakan bintang paling terang yang terbit di timur laut sekitar pukul 06.02 waktu Arab Saudi.  

Perlu dicatat bahwa Al-Murabaniyah, yang dimulai dengan Winter Solstice, adalah periode dingin yang berlangsung selama 39 hari dan periodenya berlangsung dari 22 Desember hingga 31 Januari. 

Periode ini ditandai dengan cuaca dingin yang parah dengan kemungkinan seringnya turun salju. Cuaca tetap terdingin selama periode ini dengan suhu siang hari turun drastis. 

Pusat Meteorologi Nasional baru-baru ini memperkirakan bahwa Arab Saudi kemungkinan akan menyaksikan musim dingin yang keras dengan suhu mencapai di bawah nol derajat Celcius. 

Hussain Al-Qahtani, juru bicara pusat tersebut, menghubungkan ini dengan fenomena iklim ekstrem yang mempengaruhi dunia.

 

Sumber: saudigazette   

Berita terkait

Berita Lainnya