Sakit di Kepala Belakang Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi adalah masalah kesehatan berbahaya yang harus diwaspadai.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sensasi aneh di kepala bisa menjadi indikasi kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi adalah masalah kesehatan berbahaya yang harus diwaspadai dan sering disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan kurang olahraga.
Menurut National Health Society (NHS), penting untuk dicatat kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala, tapi badan kesehatan Medicover Hospitals memperingatkan ada satu tanda peringatan yang umum. "Biasanya tidak ada tanda-tanda khas Anda memiliki kolesterol tinggi. Itulah pentingnya untuk diperiksa. Jangan sampai ada faktor risiko tersembunyi yang terlambat kita sadari," ujar The British Heart Foundation (BHF) seperti dilansir di laman Mirror, Selasa (7/12).
Namun, badan kesehatan tersebut berpendapat mungkin ada indikator awal. Jadi apa saja tanda-tanda peringatan kolesterol tinggi?
Jangan mengandalkan kurangnya gejala untuk menentukan kekhawatiran tentang apakah kolesterol Anda terlalu tinggi. Hanya dokter Anda yang dapat memberi tahu jika ini adalah masalah kesehatan yang dialami. "Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Anda hanya bisa mengetahuinya dari tes darah," ujar NHS.
Rumah Sakit Medicover mengatakan, rasa sakit yang mengganggu di bagian belakang kepala bisa menjadi tanda peringatan. "Penyumbatan pembuluh darah di daerah sekitar kepala menyebabkan sakit kepala di bagian belakang kepala. Ini terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh plak kolesterol. Jika ini dibiarkan, pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan strok," kata Medicover.
Ada juga penelitian tentang nyeri di area tubuh lain yang mungkin mengindikasikan kolesterol tinggi, seperti nyeri punggung bawah.
Apa itu kolesterol tinggi? Kolesterol tinggi adalah ketika Anda memiliki terlalu banyak zat kolesterol dalam darah Anda.
Kolesterol adalah zat lemak yang ditemukan dalam darah dan diproduksi di hati Anda. Setiap sel dalam tubuh menggunakan kolesterol dan sebagian berasal dari makanan yang Anda makan. Terlalu banyak kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan di arteri kita, yang meningkatkan kemungkinan strok atau serangan jantung.
Ada dua jenis utama kolesterol, satu dikenal sebagai kolesterol baik dan yang lainnya jahat. Kolesterol baik dikenal sebagai high-density lipoproteins (HDL), yang menghilangkan kolesterol jahat, yang dikenal sebagai non-high-density lipoproteins atau (non-HDL). Ini juga dikenal sebagai kolesterol LDL.
Beberapa orang lebih rentan terhadap kolesterol tinggi karena faktor-faktor yang berada di luar kendali mereka. Namun, itu juga disebabkan oleh pilihan gaya hidup seperti seberapa sering seseorang makan lemak jenuh dan seberapa banyak mereka berolahraga.
Merokok dan minum alkohol juga meningkatkan kolesterol, jadi mengurangi asupan ini adalah kunci untuk mengurangi kolesterol dalam darah Anda.
Untuk pengurangan lebih lanjut, mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga lebih banyak untuk membantu mempertahankan gaya hidup sehat. Faktor-faktor di luar kendali seseorang, menurut BHF, meliputi usia yang menua, Familial Hypercholesterolaemia (FH), suatu bentuk kolesterol tinggi yang Anda alami sejak lahir, penyakit ginjal atau hati, dan kelenjar tiroid yang kurang aktif.