Atasi Sampah Organik, Pertamina Balongan Budi Dayakan Maggot

Maggot merupakan jenis ulat yang bisa mengurai sampah organik dengan cepat.

Pertamina
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat melalui Integrated Terminal Balongan melalui Program Bank Sampah Berseri akan mendorong sampah organik dibiokonversikan menjadi budidaya maggot.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat melalui Integrated Terminal Balongan melalui Program Bank Sampah Berseri akan mendorong sampah organik dibiokonversikan menjadi budidaya maggot. Maggot merupakan jenis ulat yang bisa mengurai sampah organik dengan cepat.

Di sisi lain, maggot belakangan ini semakin populer untuk dibudidayakan, selain menjadi primadona pakan ternak, maggot sangat efektif untuk mengurangi volume sampah. Dari budidaya maggot, nantinya akan dibuat produk turunan yang juga memiliki nilai ekonomi, seperti POC, Eco Enzym, dan maggot kering untuk pakan ikan. Sedangkan untuk sampah anorganik dijadikan tabungan sampah.

Ide untuk budidaya maggot disampaikan saat peresmian program Bank Sampah Berseri di Blok Langgen Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu, Kamis (2/12) lalu. Program Bank Sampah Berseri ini merupakan terobosan baru dari PT Pertamina Integrated Terminal Balongan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat yang berawal dari tidak adanya tempat pembuangan sampah akhir di desa Singaraja, baik itu sampah dari laut maupun sampah rumah tangga, sehingga berujung pada pembakaran. Pembuangan sampah di sungai atau ditumpuk di satu tempat, sehingga menimbulkan beberapa penyakit terkait buruknya sanitasi.

Selain launching program, acara dilanjutkan dengan penanaman mangrove. Kegiatan penghijauan ini bertujuan untuk membuat greenbelt bagi Blok Langgen yang kerap mengalami banjir rob dan abrasi. komitmen Pertamina Integrated Terminal Balongan terhadap penghijauan dan penanaman mangrove dilakukan sejak 2018 sampai dengan sekarang. - (Pertamina)

Baca Juga


Diharapkan dengan adanya program bank sampah dan sosialisasinya dapat menjadi langkah awal bagi warga Blok Langgen Desa Singaraja untuk mengelola sampah secara bijak.

Hadir dalam peresmian tersebut Pengelola Data Pencegahan dan Monitoring Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Kusnadi S.Hut., MSi, perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan, Camat Indramayu, Kuwu Desa Singaraja, pekerja Pertamina, Mahasiswa Universitas Wiralodra, Kelompok Bank Sampah, Kelompok Tani Nelayan Langgen Jaya, dan Perwakilan Warga Blok Langgen.

Selain launching program, acara  dilanjutkan dengan penanaman mangrove. Kegiatan penghijauan ini bertujuan untuk membuat greenbelt bagi Blok Langgen yang kerap mengalami banjir rob dan abrasi. komitmen Pertamina Integrated Terminal Balongan terhadap penghijauan dan penanaman mangrove dilakukan sejak 2018 sampai dengan sekarang.

Kusnadi dari Dinas Lingkungan Hidup menyatakan bahwa Program Bank Sampah menjadi program yang penting bagi warga Langgen untuk terus menjaga keberlangsungan lingkungan. Apalagi Langgen dekat dengan laut, banyak sampah laut yang merusak dan menyumbat, banjir rob juga kerap terjadi.

"Program bank sampah ini diharapkan dapat mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah dan menabung sampah, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat blok langgen, sehingga dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, apalagi ada peningkatan sosial-ekonomi masyarakat," kata Ratno Rohanda Pjs Integrated Terminal Balongan Manager.

Warga masyarakat sangat terbantu dengan program bank sampah ini dan diharapkan menjadi awal bagi warga blok Langgen untuk menjaga lingkungan dan kesehatan. Namun tidak hanya itu, tetapi yang penting lagi berdampak secara ekonomi.

Secara terpisah Area Manager Communication Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat,  Eko Kristiawan menyampaikan apresiasi kepada Integrated Terminal Manager Balongan atas launchingnya program tersebut. "Program bank sampah ini merupakan wujud kepedulian perusahaan untuk terus menjaga keberlangsungan lingkungan, dengan harapan masyarakat lebih peduli dan bertanggung jawab untuk bersama-sama menjaga lingkungan di wilayahnya," ujar Eko, seperti dalam siaran pers, Rabu (8/12).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler