Palestina Harap Pariwisata Bangkit Melalui Expo 2020
IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Palestina ikut serta dalam agenda internasional, Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Dalam agenda itu, Palestina mempromosikan pariwisata tempat-tempat bersejarah dan investasi di negara tersebut.
Palestina berharap ajang ini dapat menjadi peluang pariwisata dan ekonomi meskipun ada kesulitan dan pembatasan karena pendudukan Israel. Pameran juga diisi dengan film tentang kehidupan di bawah pendudukan Israel
Negara Israel muncul pada tahun 1948 dalam proses kekerasan yang memerlukan pembersihan etnis Palestina di mana lebih dari 750.000 orang diusir secara paksa. Saat perang berakhir, pasukan Israel menguasai sekitar 78 persen wilayah bersejarah Palestina dengan sisa tanah berada di bawah pemerintahan Mesir dan Yordania.
Dalam perang 1967, yang dikenal sebagai “Naksa”, Israel menduduki sisa wilayah Palestina di Yerusalem Timur, Tepi Barat, Jalur Gaza dan terus mendudukinya hingga saat ini. Itu juga menyerap wilayah tambahan dari Mesir dan Suriah. Pada saat itu, Israel telah menggusur 430.000 warga Palestina tambahan dari rumah mereka dan mengambil alih wilayah lebih dari tiga kali ukurannya.
“Slogan kami di paviliun ini adalah 'masa lalu, sekarang dan masa depan',” kata Raseel Amr, petugas penghubung media paviliun Palestina dilansir dari Aljazirah, Senin (6/12).
“Pendudukan tidak menghentikan kami untuk sukses dan mencapai banyak hal. Kami memiliki banyak kisah sukses, terlepas dari pendudukan, dan itu menunjukkan bahwa itu tidak menghentikan kami untuk melampaui dan terus melampaui, "tambahnya.
Melalui pamernanya, Palestina mengeskpos beragam kelebihan tanah para Nabi tersebut. “Melalui paviliun ini, kami mencoba menonjolkan peradaban di Palestina. Sangat penting bagi kita untuk mempromosikan sisi ekonomi, melihat apakah kita bisa mendapatkan peluang baru melalui Expo dan menyoroti bahwa Palestina juga merupakan tempat pariwisata karena orang tidak mengetahuinya, "katanya.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kami memiliki tempat wisata, situs arkeologi dan itu adalah tempat di mana orang datang untuk wisata religi. Kami ingin menunjukkan sisi positif Palestina yang mungkin tidak disadari banyak orang," tambahnya.