Twitter Perbarui Proses Laporan Twit dari Pengguna
Sistem ini diklaim akan memudahkan pengguna melaporkan perilaku berbahaya di Twitter.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter akhirnya menanggapi pengaduan terkait proses pelaporan untuk twit yang sering membuat pengguna frustrasi. Kini, Twitter merombak proses pelaporannya.
Mereka mengeklaim nantinya sistem baru akan memudahkan pengguna untuk melaporkan perilaku berbahaya di platform. Dalam unggahan di situsnya, Twitter menyatakan pelaporan dengan sistem baru akan menanyakan apa yang terjadi dan mencoba menafsirkan pelanggaran tersebut. Namun, proses baru saat ini sedang diuji hanya dengan sekelompok kecil pengguna di Amerika Serikat.
Twitter mengakui telah menerima jutaan laporan tentang segala hal mulai dari pelecehan hingga ujaran kebencian. Berdasarkan umpan balik pengguna, proses pelaporan itu tidak membuat cukup banyak orang merasa aman atau didengar.
Saat ini jika Anda ingin melaporkan sebuah cicitan, Twitter akan langsung menanyakan alasan Anda melaporkannya dan pelanggaran kebijakan apa yang terjadi. Dengan sistem baru, nantinya proses pelaporan akan tampak lebih detail.
Saat seseorang melaporkan pelanggaran dalam proses baru, Twitter akan memberi mereka pelanggaran Persyaratan Layanan. Ini mencakup apa yang terjadi, siapa yang diserang, dan bagaimana hal itu terjadi.
Jika interpretasi ini tidak benar, orang yang melaporkan twit tersebut dapat membantu memberi sinyal kepada Twitter bahwa masih ada beberapa celah dalam sistem pelaporan. Saat pengguna melaporkan, pihaknya terus mengumpulkan umpan balik dan mengumpulkan pembelajaran dari rangkaian peristiwa yang akan membantu mereka menyempurnakan proses.
Manajer Senior UX Renna Al-Yassini mengatakan, banyak orang yang melaporkan twit tidak memenuhi kriteria spesifik pelanggaran Twitter. Alasan pengguna melaporkan karena mereka menemukan orang tersebut sangat bermasalah dan menjengkelkan.
Dilansir di The Indian Express, Kamis (9/12), Twitter ingin memfokuskan kembali pengalaman pada orang yang melaporkan twit untuk meningkatkan kualitas laporan yang mereka dapatkan. Pengalaman yang didesain ulang akan meminta lebih banyak informasi langsung tentang bagaimana orang mengalami konten tertentu untuk memastikan Twitter tepat saat menangani masalah tersebut. Prosesnya akan diluncurkan tahun depan dan platform media sosial akan terus bekerja untuk meningkatkan proses komunikasinya.