Sidebar

Prancis Enggan Boikot Olimpiade Beijing

Thursday, 09 Dec 2021 23:12 WIB
Prancis Enggan Boikot Olimpiade Beijing. Foto: Wanita berpose untuk foto di samping patung skater dengan Cincin Olimpiade di dekat markas besar panitia penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, di Taman Shougang di Beijing, Cina, 19 November 2021. Menurut laporan media, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS sedang mempertimbangkan boikot diplomatik Olimpiade Beijing.

IHRAM.CO.ID, PARIS – Menteri Pendidikan dan Olahraga Prancis Jean-Michel Blanquer mengatakan, negaranya tidak akan melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Hal itu disampaikan setelah Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, dan Kanada mengumumkan akan mengambil langkah tersebut.

Blanquer mengungkapkan, Prancis tidak akan mengikuti langkah keempat negara tersebut. “Kita perlu hati-hati tentang hubungan antara olahraga dan politik,” ujarnya pada Kamis (9/12), dikutip laman France24.

Dia mengatakan, olahraga adalah dunia terpisah yang perlu dilindungi dari campur tangan politik. “Jika tidak, hal-hal dapat menjadi tidak terkendali dan pada akhirnya dapat membunuh semua kompetisi,” ucapnya.

Terkait perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Blanquer mengaku tak akan melakukan perjalanan ke Negeri Tirai Bambu. Sebagai perwakilan diplomatik, Prancis bakal mengutus Menteri Olahraga Junior Roxana Maracineanu.

Kendati tak melakukan boikot diplomatik, Blanquer menekankan, Prancis akan tetap mengecam dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Cina. AS, Inggris, Kanada, dan Australia telah mengumumkan akan melakukan boikot diplomatik terhadap penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Cina, termasuk di Xinjiang, menjadi alasan utama mereka mengambil keputusan tersebut. Pemerintah Cina sendiri sudah memperingatkan bahwa negara-negara yang melakukan boikot akan menerima konsekuensi. “Olahraga tidak ada hubungannya dengan politik. Olimpiade Musim Dingin (Beijing) bukan panggung untuk sikap politik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada Kamis (9/12), dilaporkan laman China Global Television Network (CGTN).

Dia secara spesifik memberi peringatan kepada AS, Inggris, Australia, dan Kanada. “Pengguanaan platform olimpiade oleh AS, Australia, Inggris, dan Kanada untuk manipulasi politik tidak populer dan mengasingkan diri. Mereka pasti akan menerima konsekuensi atas kesalahan mereka,” ujar Wang.

Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengatakan, dia tetap netral secara politik mengenai masalah tersebut. Sebab fokus Bach adalah partisipasi para atlet. Sementara itu, Rusia mengkritik langkah boikot diplomatik yang diambil AS. Menurut Moskow, Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 harus bebas dari politik. 
 

Baca Juga


Berita terkait

Berita Lainnya