Volume Kubah Lava di Tengah Kawah Merapi Capai Tiga Juta Meter Kubik

Kubah lava di tengah kawah Gunung Merapi terpantau lebih besar dari sebelumnya.

ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (3/11/2021). Kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi terus tumbuh.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi terus tumbuh. Volumenya diperkirakan mencapai 3.007.000 meter kubik, menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Baca Juga


"Volume kubah lava itu diukur berdasarkan hasil analisis morfologi foto udara yang diambil dari Stasiun Kamera Tunggularum, Ngepos, serta Babadan-2 pada 8 Desember 2021," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Jumat.

Volume kubah lava di tengah kawah puncak Merapi itu lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung yang mencapai 1.629.000 meter kubik. Hanik mengungkapkan, volume kubah lava barat daya sebesar 1.629.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.

Dibandingkan laporan BPPTKG periode 26 November-2 Desember 2021, volume kubah lava tengah Merapi masih sebesar 2.948.000 meter kubik dan kubah barat daya tercatat sebesar 1.615.000 meter kubik. Hanik menjelaskan bahwa sepanjang pengamatan mulai 3 sampai 9 Desember 2021, Merapi empat kali melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.200 meter ke arah Kali Bebeng.

Gunung api aktif itu juga tercatat 190 kali meluncurkan guguran lava dengan estimasi jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya dan Kali Bebeng. Aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat 4 kali gempa awan panas guguran (AP), 8 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 55 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.020 kali gempa Guguran (RF), 25 kali gempa Hembusan (DG), dan 10 kali gempa Tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada pekan ini lebih tinggi," ujar Hanik.

Sementara itu, deformasi atau perubahan bentuk gunung yang dipantau menggunakan EDM pada pekan ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 cm per hari. Pada pekan ini, BPPTKG juga mencatat intensitas curah hujan di puncak Merapi sebesar 53 mm per jam selama 80 menit berdasarkan pengamatan dari Pos Babadan pada 9 Desember 2021.

"Terjadi penambahan aliran dan lahar pada Sungai Gendol, Boyong, dan Pabelan," kata Hanik.

BPPTKG sampai sekarang mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

"Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung," kata Hanik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler