Baru Kena Diabetes? 4 Hal Ini Penting untuk Dilakukan
Kendalikan diabetes dengan baik sesegera mungkin setelah mendapatkan diagnosis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdiagnosis dengan diabetes tipe 2 mungkin terasa seperti mimpi buruk bagi banyak orang. Terlebih, penyakit ini berlangsung seumur hidup dan dapat memicu terjadinya komplikasi yang serius.
Diabetes tipe 2 memang merupakan penyakit yang progresif. Namun, perlu dipahami bahwa terdiagnosis dengan diabetes tipe 2 bukanlah akhir dari segalanya.
Penyandang diabetes tipe 2 bisa menajalani hidup dengan optimal bila penyakitnya terkendali dan terkelola dengan baik sesegera mungkin setelah mendapatkan diagnosis. Dampak dari kadar gula darah yang tak terkontrol mungkin tak terasa signifikan dalam jangka pendek.
Di awal perjalanan penyakitnya, pengidap diabetes tak akan langsung merasakan rasa sakit atau konsekuensi yang berat. Akan tetapi, kadar gula darah yang tak terkontrol dalam waktu lama karena diabetes tak terkendali dapat memicu beragam komplikasi berbahaya.
"Seiring waktu, peningkatan kadar gula darah dapat merusak sistem saraf, pembuluh darah, mata, jantung, dan ginjal Anda," jelas edukator diabetes tersertifikasi dan pendiri Nutrition Defined, Ridhima Batra, seperti dikutip dari Indian Express, Sabtu (11/12).
Penurunan berat badan, meski hanya sedikit, juga berperan penting dalam membantu penyandang diabetes tipe 2 mengelola kadar gula darah mereka. Selain berperan dalam menjaga kesehatan fisik, manajemen diabetes yang baik juga dapat membantu menjaga suasana hati dan tingkat energi penyandang diabetes tipe 2.
"Suasana hati dan tingkat energi Anda sangat terdampak secara negatif ketika kadar gula darah Anda tinggi," ungkap Batra.
Selain mengonsumsi obat dan melakukan kontrol ke dokter secara rutin, ada empat hal lain yang juga penting dilakukan oleh orang yang baru terdiagnosis dengan diabetes tipe 2. Berikut ini adalah keempat hal tersebut.
Pemilihan makan dan minum
Diabetes tipe 2 berkaitan erat dengan gaya hidup, termasuk pola makan. Penyandang diabetes tipe 2 disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan olahan atau ultra proses. Salah satu contohnya adalah makanan kemasan.
Selain itu, penting juga untuk menghindari minuman yang mengandung banyak gula dan karbohidrat, kecuali ketika kadar gula darah sedang rendah. Beberapa contoh minuman tersebut adalah minuman soda dan jus buah kemasan.
Makanan yang dikonsumsi sebaiknya memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tak menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah mengontrol porsi makan.
Penyandang diabetes tipe 2 juga direkomendasikan untuk mengonsumsi lemak dan protein yang sehat untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Asupan lemak dan protein yang sehat juga dapat membantu mengurangi keinginan untuk menyantap makanan manis.
Perbanyak aktivitas fisik
Aktivitas fisik perlu menyertai pola makan yang sehat. Bila makan memberikan energi, aktivitas dapat membantu membakar kelebihan energi yang masuk.
American Diabetes Association merekomendasikan penyandang diabetes untuk melakukan aktivitas aerobik 30 menit hampir setiap hari. Diabetesi juga perlu mengimbanginya dengan latihan ketahanan sebanyak dua atau tiga kali per pekan.
Aktivitas fisik perlu melibatkan tiga jenis aktivitas. Ketiga jenis aktivitas ini adalah aktivitas aerobik seperti berjalan, bersepeda, atau berenang, aktivitas ketahanan atau kekuatan seperti angkat beban, serta peregangan atau aktivitas fleksibilitas.
Gunakan alat tes darah mandiri
Untuk mengontrol kadar gula darah, penyandang diabetes tipe 2 juga perlu mengetahui angka kadar gula darah mereka. Oleh karena itu, pengetesan kadar gula darah mandiri secara rutin dapat membantu mengidentifikasi kadar gula darah yang tinggi atau rendah sebelum mengakibatkan masalah baru.
Tes kadar gula darah mandiri di rumah ini bisa dilakukan dengan alat glukometer. Pemeriksaan kesehatan yang lebih menyeluruh juga perlu dilakukan secara rutin di rumah sakit atau layanan kesehatan. Cek kadar gula darah yang lebih menyeluruh biasanya akan diikuti dengan cek kolesterol dan fungsi ginjal.
Pendampingan edukator diabetes
Kunci utama untuk menekan risiko komplikasi pada diabetes tipe 2 adalah pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan/ Kehadiran edukator diabetes dapat membantu penyandang diabetes tipe 2 untuk menjalani terapi dengan lebih optimal, seperti membantu mengatur jadwal perawatan keseh
atan untuk diabetes dan menentukan target pencapaian pengobatan sesuai dengan kondisi masing-masing.