Sidebar

Panitia Agendakan Presiden Membuka Muktamar NU 

Thursday, 16 Dec 2021 15:56 WIB
Ketua Steering Committee Muktamar NU Muhammad Nuh (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai Rapat Harian Syuriyah dan Harian Tanfidziyah Nahdlatul Ulama terkait penetapan jadwal Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (7/12/2021) malam. Penetapan yang ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jenderal H Ahmad Helmy Faishal Zaini itu memutuskan gelaran Muktamar ke-34 NU tetap digelar pada 23-25 Desember 2021 di Provinsi Lampung.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA ---  Persiapan muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Lampung terus dilakukan. Panitia pun telah mengirimkan surat ke istana agar muktamar yang akan berlangsung pada 23-25 Desember dapat dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga


Ketua komite pengarah (SC) Muktamar NU ke-34, Muhammad Nuh mengatakan panitia terus bekerja keras untuk mempersiapkan pelaksanaan muktamar NU ke-34 agar berjalan dengan baik.  Nuh mengatakan sejauh ini persiapan bahan materi sedang dalam proses pencetakan.. Bahan materi tersebut nantinya akan dibahas di tiap-tiap komisi.  

Di antaranya tentang program kerja organisasi, bahan materi dalam Bahtsul Masail dan lainnya. Nantinya bahan materi tersebut akan diberikan kepada peserta muktamar yang hadir secara langsung. Sementara panitia juga telah mempersiapkan softcopy untuk disebarkan kepada para peserta baik cabang NU, pengurus wilayah NU, maupun cabang Istimewa. 

"Kita juga terus koordinasi, Insya Allah tidak ada halangan pak Presiden jug berkenan untuk membuka. Suratnya sudah dikirim, beliau diagendakan untuk membuka muktamar," kata M. Nuh kepada Republika,co.id pada Kamis (16/12). 

Disamping itu, menurut Nuh panitia juga telah mempersiapkan segala sesuatu untuk mendukung penerapan protokol kesehatan   selama berlangsungnya muktamar. Ia mengatakan sejatinya jumlah peserta muktamar sekitar 2 ribu orang. Namun demikian, panitia memperkecil jumlah peserta hingga 500-600 orang yang akan hadir secara langsung mengikuti muktamar secara langsung.

 

Berita terkait

Berita Lainnya