UEFA dan COMMEBOL Bahas UEFA Nations League

UEFA dan CONMEBOL menentang upaya FIFA menggelar Piala Dunia tiap dua tahun.

EPA-EFE/Leszek Szymanski
Wakil Presiden UEFA Zbigniew Boniek menyampaikan kerja sama UEFA dengan CONMEBOL untuk memperluas kompetisi UEFA Nations League.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UEFA sedang dalam pembicaraan dengan Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) mengenai kompetisi UEFA Nations League yang akan diperluas dengan menampilkan Brasil dan Argentina.

Baca Juga


UEFA dan CONMEBOL dengan keras menentang rencana badan sepak bola dunia FIFA untuk Piala Dunia dua tahunan. Keduanya pekan ini menandatangani Memorandum of Understanding yang diperpanjang hingga Juni 2028.

Juara Piala Eropa Italia juga akan menghadapi juara Copa America Argentina dalam laga yang disebut Finalsima pada 1 Juni tahun depan di London.

"UEFA sedang mengerjakan sejumlah proyek dengan CONMEBOL, termasuk Nations League bersama tetapi tidak ada yang diselesaikan dan belum ada keputusan yang dibuat," kata seorang juru bicara dikutip dari Sky Sports, Sabtu (18/12).

mengatakan 10 tim Amerika Selatan akan ditambahkan ke kompetisi Nations League mulai 2024. "Mulai 2024 CONMEBOL akan bergabung dengan Nations League. Kami belum tahu formulanya apa, dalam bentuk apa," katanya.

"Kami menandatangani memorandum tentang kerja sama antara CONMEBOL dan UEFA dan mulai 2024 tim-tim ini akan bermain di Nations League," tambahnya.

Boniek mengatakan, enam tim CONMEBOL akan bergabung dengan Liga A Liga Bangsa-Bangsa sementara empat lainnya akan bergabung dengan Liga B.

Masuknya tim Amerika Selatan akan meningkatkan jumlah tim di kedua grup dari 16 menjadi 22 dan 20 masing-masing, dengan semua pertandingan akan dimainkan di Eropa untuk menghindari perjalanan yang berlebihan.

Liga Bangsa-Bangsa yang diubah juga akan mewakili persaingan langsung dengan rencana FIFA untuk Piala Dunia setiap dua tahun, sebuah proposal yang menurut Boniek akan sulit untuk diterapkan. Ia menyatakan menentang gagasan untuk memperkenalkan lebih banyak event baru.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler