225 Warga Korban Banjir Pasaman Barat Diungsikan ke Tempat Aman

Ratusan rumah warga terendam air setinggi 0,5 sampai 1 meter akibat meluapnya sungai.

Antara/Muhammad Arif Pribadi
Seorang warga mengangkat barang-barang yang masih bisa diselamatkan untuk mengungsi, akibat banjir bandang di Jorong Kampuang Padang Paraman Dareh, Nagari Air Manggis, Kecamatan Lubuak Sikapiang, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Rabu (16/12).
Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT--Tim Gabungan BPBD Pasaman Barat, Sumatra Barat dibantu aparat Polri dan TNI mengungsikan sekitar 255 orang warga Kecamatan Ranah Batahan. Mereka menjadi korban banjir akibat meluapnya dua sungai di daerah itu, Sabtu (18/12).

Baca Juga


"Sudah dievakuasi oleh tim gabungan mulai dari BPBD, Polri, TNI, pihak kecamatan dan dibantu masyarakat. Mereka diungsikan ke rumah warga yang aman dan tidak terkena banjir," kata Camat Ranah Batahan Syawirman, Sabtu (18/12).

Ia mengatakan meluapnya Sungai Batang Batahan dan Sungai Taming itu mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air setinggi 0,5 sampai 1 meter. "Untuk antisipasi banjir semakin meluas, maka tim gabungan mengevakuasi warga dengan perahu karet," katanya.

Sementara itu Plt Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat Azhar mengatakan segera mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan untuk warga korban banjir. "Dari Dinas Sosial Pasaman Barat direncanakan nanti hadir bersama dapur umum untuk membantu kebutuhan makan warga di dua Jorong, yakni Jorong Air Napal dan Jorong Taming Batahan," katanya.

Ia menjelaskan warga di dua kejorongan tersebut diungsikan di Sekolah TK Paud yang berada Jorong Air Napal dan sebagian lagi mengungsi di rumah sanak familinya. "Kita mengerahkan sebanyak 10 personel untuk membantu dalam kegiatan dapur umum ini dan untuk memantau kondisi banjir," sebutnya.

Sedangkan kondisi luapan air dari dua sungai tersebut mulai berangsur surut hingga Sabtu sore. Ada 255 unit rumah terendam yang tersebar di tiga Kejorongan di Kecamatan Ranah Batahan yakni Jorong Taming Batahan, Jorong Air Napal dan Jorong Kampung Baru.

Titik yang paling parah terjadi di dua kejorongan, yakni di Jorong Air Napal dan Jorong Batang Taming dengan ketinggian air dari 0,5 meter sampai 1 meter di pemukiman warga. Selain merendam rumah warga, air juga merendam sekitar 55 hektare lahan pertanian warga di kecamatan tersebut. Sedangkan di kecamatan lain pihaknya terus memantau pergerakan air sungai.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler