Utamakan Keselamatan Jamaah Umroh
IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) juga perlu memberikan perhatian terhadap peneyabaran varian baru Covid-19, yaitu omicron. Menurutnya, keselamatan jamaah umroh merupakan yang terpenting.
"Jika membahayakan bagi keselamatan jamaah, sebaiknya kita menunda kembali rencana penyelenggaraan umroh ini," ujar Ace lewat keterangannya, Sabtu (18/12).
Penundaan pelaksanaan umroh, kata Ace, merupakan langkah yang memang perlu diambil untuk mencegah penyebaran omicron. Ia tak ingin semua pihak meanggap remeh varian baru Covid-19 tersebut.
"Jangan anggap enteng varian baru ini. Kita harus tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan jamaah umroh," ujar Ace.
Selanjutnya, Kemenag perlu segera berkomunikasi dengan otoritas haji di Arab Saudi terkait penyelenggaraan umroh. "Hal yang terpenting sesungguhnya adalah protokol kesehatan, termasuk soal vaksinasi dan juga soal perkembangan baru virus Covid-19 varian omicron," ujar Ace.
Pemberangkatan jamaah umrah Indonesia kembali ditunda hingga tahun 2022, usai adanya imbauan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan arahan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Rencana awal, jamaah Indonesia sudah bisa berangkat umrah pada Desember 2021.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief mengatakan, keputusan itu diambil setelah pihaknya menggelar rapat dengan asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Hasilnya disepakati pemberangkatan umrah ditunda untuk sementara waktu.
"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jamaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022, kita berharap kondisi segera membaik," terang Hilman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (18/12).
Menurut dia, secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri. Hilman mengakui, ada kekecewaan dan kesedihan, karena rencana umrah sudah lama tertunda. Namun, semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru.
"Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri," ujar Hilman.