Stok Vaksin Anak di Surabaya Dipastikan Aman

Selama pelaksanaan vaksinasi anak, tak ditemukan gejala KIPI dari anak yang disuntik.

Wihdan Hidayat / Republika
Siswa kelas 2 mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak (ilustrasi)
Rep: Dadang Kurnia Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya memastikan ketersediaan stok vaksin khusus untuk anak usia 6 hingga 11 tahun dalam keadaan aman. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, pihaknya menargetkan bisa melakukan penyuntikan 246 ribu dosis pertama kepada anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Baca Juga


Febri juga memastikan, selama pelaksanaan vaksinasi anak, tidak ditemukan gejala KIPI dari mereka yang disuntik vaksin. “Insya Allah aman, karena tidak ada laporan KIPI dari rekan-rekan Dinas Kesehatan ketika pelaksanaan vaksin terhadap anak,” kata Febri, Senin (20/12).

Febri menjelaskan, apabila terjadi KIPI pihak sekolah bersama Puskesmas setempat akan segera melakukan tindakan. Sebab, masing-masing sekolah yang menyelenggarakan vaksinasi dapat memberikan layanan aduan atau konsultasi, melalui setiap Puskesmas yang bertugas.

“Setelah divaksin, anak-anak harus menunggu terlebih dahulu apakah ada gejala KIPI atau tidak. Tapi yang jelas, pihak sekolah bersama Puskesmas akan melakukan penanganan yang sesuai,” ujarnya.

Febri mengakui, pada pelaksanaan vaksinasi dosis pertama yang dilakukan di masing-masing sekolah, terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala. Di antaranya karena anak-anak yang menjadi sasaran telah melakukan imunisasi dan tidak bisa melaksanakan vaksinasi Covid-19.

"Kemudian ada yang kondisi kesehatannya yang kurang baik seperti batuk dan demam, serta banyak orang tua yang jadwalnya berbenturan dan tidak bisa mengantarkan anaknya,” kata dia.

Febri memastikan, akan ada penjadwalan ulang untuk anak-anak yang belum bisa mengikuti vaksinasi Covid-19. Penjadwalan tersebut akan diatur oleh pihak sekolah masing-masing dengan didampingi Puskesmas setempat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler