OKI Serukan Bantuan Internasional untuk Afghanistan
IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD - Pertemuan luar biasa para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tentang situasi Afghanistan menghasilkan dua dokumen untuk diimplementasikan, Ahad (19/12).
"Pertemuan darurat OKI hari ini menghasilkan dua dokumen, yakni resolusi situasi kemanusiaan di Afghanistan, dan kedua, Deklarasi Islamabad Atas Masalah di Palestina dan Al Quds Al-Sharif," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam pengarahan virtual, Ahad malam.
Retno menjelaskan bahwa dua poin utama dari hasil pertemuan menjadi perhatian besar bagi Indonesia. Inti dari Resolusi Situasi Kemanusiaan di Afghanistan, antara lain, mendorong badan PBB yang relevan bekerja sama dengan OKI dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ke Afghanistan. Dalam dokumen ini, OKI menyerukan masyarakat internasional mengirimkan bantuan kemanusiaan secara berkesinambungan kepada rakyat Afghanistan.
OKI juga akan memperkuat kantor mereka di Kabul, Afghanistan yang bertujuan memfasilitasi penyaluran bantuan kepada rakyat di sana. OKI juga menetapkan sekretaris jenderal mereka agar bisa berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengamankan pasokan vaksin dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Dokumen tersebut juga mengatakan, bahwa OKI menekankan pentingnya upaya memberantas terorisme dan memastikan Afghanistan tidak dijadikan tempat untuk aktivitas terorisme. OKI juga akan mendorong seluruh pihak di Afghanistan untuk mengupayakan inklusivitas, antara lain melalui penyusunan roadmap untuk meningkatkan partisipasi seluruh kalangan masyarakat di negara tersebut termasuk perempuan dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat Afghanistan.
OKI membentuk Humanitarian Trust Fund untuk Afghanistan di bawah IDB. Organisasi ini juga menunjuk Asisten Sekjen Kemanusiaan, Budaya, dan Urusan Keluarga sebagai utusan khusus OKI untuk Afghanistan.
"Adapun outcome document kedua pada intinya menekankan kembali dukungan OKI terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina," ujar Retno.
Hingga kini PBB mencatat situasi kemanusiaan di Afghanistan sangat memprihatinkan, diantaranya, 23 juta rakyat Afghanistan menghadapi ancaman kelaparan, fasilitas kesehatan dipenuhi anak-anak yang kekurangan gizi, dan 70 persen guru tidak mendapatkan gaji dan jutaan anak dikhawatirkan tidak dapat sekolah.
Di sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York September lalu, Retno melakukan pembicaraan dengan Sekjen dan Menlu OKI untuk membahas pentingnya bagi OKI mengadakan pertemuan darurat mengenai situasi di Afghanistan.