Tren Teknologi 2022, 5G Hingga Robot Rumah Tangga

AI, IoT, dan automasi akan makin mendominasi pada tahun yang akan datang.

VOA
Robot (ilustrasi). Teknologi AI, IoT, dan automasi akan makin mendominasi pada tahun yang akan datang.
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi akan terus bergulir tanpa henti. Pada tahun yang akan datang, berbagai tren baru akan bermunculan, termasuk berbagai evolusi dari inovasi yang sudah mulai hadir pada tahun ini.

Baca Juga


Penerapan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan internet of things (IoT) diperkirakan akan kian meluas di berbagai bidang kehidupan. Diyakini, penggunaan sejumlah perangkat yang menerapkan AI dan IoT juga akan terus mengalami peningkatan pada 2022.

Dikutip dari Forbes, Rabu (15/12), terdapat tujuh tren teknologi yang penerapannya akan kian masif, yaitu:

Perangkat yang kian cerdas

Tahun depan, sejumlah perangkat rumah tangga cerdas tak hanya akan terhubung dengan gawai. Sebab, penerapan teknologi machine learning (ML) akan terus diper luas. Dengan begitu, sejumlah perangkat bisa hadir dengan layanan yang lebih personal sesuai dengan karakter dari masing-masing pengguna.

 

Contohnya, smart TV nan tinya juga akan bisa menye suai kan karakter pencahayaan layar sesuai dengan kondisi cahaya di dalam ruangan. 

Robot rumah tangga

Saat ini, telah terdapat beberapa robot single-purpose yang mulai marak digunakan. Di antaranya, robotic vacuum cleaners. Tahun depan, kemampuan robot rumah tangga pun akan kian luas. Artinya, satu buah robot bisa mengerjakan sejumlah tugas rumah tangga sekaligus.

Salah satu perusahaan yang telah bersiap untuk menghadirkan general-purpose home robot adalah Amazon. Melalui produk bernama Astra, para pengguna bisa memiliki tenaga keamanan di rumah, sekaligus menyajikan sejumlah tayangan hiburan.

 

 

 

VR atau AR dengan internet of senses

Tahun depan, penggunaan virtual reality environments (VR) dan augmented reality (AR) akan makin luas. Bahkan, kehadirannya bisa makin imersif berkat penerapan internet of senses.

Konsep internet of senses memungkinkan pengguna tak hanya dimanjakan oleh gambar dan suara yang nyata, tapi juga bisa merasakan sentuhan, rasa dan aroma. Sebagai penunjang, fitur ini akan dilengkapi dengan hapticsuit yang bisa membuat pengguna benar-benar merasakan sentuhan. 

Metaverse

Penerapan metaverse atau meta semesta dalam dunia teknologi membuat pengguna bisa menik mati interaksi dalam dunia maya secara bersama-sama dalam skala besar. Sejumlah perusahaan seperti Facebook, Nvidia, dan Microsoft telah menyusun pengembangan metaverse untuk mencip takan lingkungan daring yang imersif.

Mulai diperkenalkannya konsep meta verse secara luas juga menawarkan kemudahan dalam bekerja, bersosialisasi, dan bermain di dunia virtual yang baru. Dengan teknologi ini, jutaan masyarakat bisa terlibat sekaligus dalam satu aktivitas tertentu, seperti konser musik atau dalam gim daring.

Dikutip dari Tech Radar, Gates menyinggung soal metaverse yang akan merevolusi masa depan pekerjaan. Di masa depan, menurut dia, perusahaan akan lebih fleksibel pada karyawannya untuk bekerja dari jarak jauh. Termasuk tidak lagi mewajibkan konsep bekerja dari kantor.

"Perubahan itu hanya akan meningkat pada tahun mendatang. Dalam dua atau tiga tahun ke depan, saya memperkirakan sebagian besar meeting virtual pindah dari grid gambar 2D ke metaverse atau ruang 3D dengan avatar digital," ungkapnya. 

 

5G

Tahun depan, 5G akan mulai men jadi jaringan standar dalam berbagai wilayah. Penerapan jaringan ini pun membuat sejumlah perangkat bisa hadir kian ringkas tapi tetap mampu menyajikan video dan kemam puan akses berkecepatan tinggi.

Ada berbagai ekapektasi yang mewar nai hadirnya layanan 5G di Tanah Air. Salah satu kemampuan yang pasti dari jaringan ini adalah kemampuannya untuk memberikan lebih banyak kapasitas dalam jaringan.

Termasuk lebih banyak "ruang" dalam jaringan untuk digunakan. Head of Network Solution Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal, menjelaskan, kemampuan ini berarti ada lebih banyak ruang bagi semua orang dan perangkat pun akan menda patkan kecepatan data yang lebih tinggi.

"Sederhananya, teknologi 5G memung kinkan lebih banyak perangkat untuk terhubung sekaligus. Generasi jaringan seluler sebelumnya seperti 3G dan 4G mengalami kesulitan dalam memberikan performa konsisten apabila terhubung pada terlalu banyak gawai di tempat yang bersamaan," ujarnya.

Menurut Ronni, manfaat penuh dari 5G hanya dapat diraih dengan pem ben tukan ekosistem yang kuat. Ketersediaan spektrum adalah kunci untuk penyebaran kecepatan.

 

Rumah pintar

Nantinya, penerapan konsep rumah pintar juga akan makin masif dikem bang kan. Mengingat, kian ba nyak masyarakat yang merasakan manfaat dari perangkat yang bisa terhubung dan saling berkomunikasi dengna perangkat lainya.

Diperkirakan, tahun depan, sebuah rumah modern rata-rata akan menerapkan 500 perangkat pintar. Penerapannya pun akan semakin mudah lewat adanya kolaborasi antara Apple, Google, dan Amazon. Dengan kolaborasi ini, maka penggu naan berbagai perangkat yang terkoneksi juga bisa lebih fleksibel. 

NFT, blockchain, dan digital twins

Ekosistem non-fungible token, blockchain, dan digital twins diyakini juga akan kian digemari dan ini akan mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan teknologi. Penerapannya pun akan memengaruhi industri consumer products secara masif.

Apalagi, sejumlah jenama seperti Sony, Asics, dan Coca-Cola juga telah mengisyaratkan niat untuk menjadi bagian dari NFT. Artinya, masya rakat akan makin akrab dengan barang dan layanan digital yang dirancang untuk melengkapi dan menambah produk fisik.

Adopsi automasi

Kekhawatiran bahwa automasi akan menggantikan tenaga kerja manusia, diperkirakan pada akhirnya akan lenyap pada masa mendatang. "Automasi kini dipandang melalui perspektif baru saat perekonomian global yang tengah berjuang untuk bangkit dari pandemi. Banyak pula perusahaan yang mulai berupaya mempertangguh diri agar dapat kembali stabil dan bertumbuh," ujar Senior Vice President of Technology Stra tegy and Experience, Kofax, Adam Field, dalam keterangan pers yang diterima Republika, pekan lalu.

Menurut dia, model kerja jarak jauh dan hibrida juga akan terus diterapkan. Tren ini akan menimbulkan hambatan-hambatan baru dalam hal efisiensi, kolaborasi, dan keamanan data. 

Untuk tahun 2022, Adam menyampaikan, sudah saatnya perusahaan memastikan seberapa lincah perusahaan menyem purna kan model dan alur kerja operasio nalnya. Hal ini akan berujung pula pada pemulihan dan per tumbuhan pada 2022 dan seterusnya.

Teknologi hijau

Ancaman pemanasan global mem buat masyarakat perlu menaruh per hatian lebih terhadap ling kung an. Hal ini pun ditunjang oleh kehadiran sejumlah produk yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

Produk daur ulang lewat penerapan prinsip repairing dan reusing juga bisa berperan untuk mewujudkan pengem bangan teknologi yang berkelanjutan. Kalau pun produk itu harus dibuat dari material yang benar-benar baru, material yang digu nakan pun harus dari bahan yang ramah lingkungan untuk menekan dampak negatif bagi ekosistem.

Beberapa bahan baku yang kemungkinan akan mulai marak digunakan di antaranya adalah material low-carbon dan biodegradable.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler