Luhut Tegaskan Kasus Varian Omicron Saat Ini Hanya Ada di RSDC Wisma Atlet
Luhut menyatakan, belum ditemukan penularan varian Omicron di tengah masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, kasus akibat varian Omicron yang telah terdeteksi di Indonesia hingga kini belum ditemukan di tengah masyarakat. Kasus tersebut saat ini hanya ada di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet.
“Saya ulangi, sampai hari ini Omicron itu baru terdapat di Wisma Atlet. Itu sudah di-lockdown oleh Menkes. Dan ada tiga peluang lagi di Manado. Sampai hari ini, kita belum ditemukan di tengah masyarakat,” kata Luhut saat konferensi pers usai mengikuti ratas evaluasi PPKM, Senin (20/12).
Karena itu, Luhut pun mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi seluruh instruksi dan aturan yang diberlakukan pemerintah. Ia juga meminta agar tak ada masyarakat yang bermain terkait varian Omicron ini.
“Saya tidak ingin kita berpolemik. Saya mengimbau kita masyarakat semua, kita politisi, tentara, masyarakat, semua jangan ada yang memain-mainkan ini,” tegas Luhut.
Luhut menjelaskan, pemerintah terus memonitor perkembangan varian ini. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga terus berkomunikasi dengan para peneliti mengenai varian Omicron. Sejauh ini, beberapa penelitian ada yang menunjukan bahwa varian ini menular lebih cepat.
Hingga saat ini, tingkat kematian karena varian ini masih terlihat rendah. Meskipun kemungkinan memiliki gejala yang lebih ringan, namun risiko peningkatan perawatan di rumah sakit, seperti yang terjadi di UK, juga sangat berbahaya. Sebab juga dapat meningkatkan potensi kematian jika pasien tidak mendapatkan perawatan.
Namun, Luhut meminta agar masyarakat tak panik menyusul ditemukannya kasus akibat varian Omicron di Indonesia.
“Dengarkan saja penjelasan resmi dari pemerintah, penjelasan resmi yang diberikan Kemenkes, atau kantornya Pak Airlangga atau kantor saya. Karena jangan sampai ini menimbulkan kepanikan. Tidak ada yang perlu dibuat panik karena semua kesiapan kita jauh lebih bagus dari bulan Mei, Juni, Juli tahun ini,” kata dia.
Baca juga : Jateng Percepat Vaksinasi Anak