Yang dilakukan Abu Bakar saat Wafatnya Rasulullah
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, ketika kabar wafatnya Rasulullah ﷺ diumumkan, Abu ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu baru datang dari Sanh, sebuah daerah dekat Madinah. Kemudian, ia membuka penutup wajah Rasulullah ﷺ dan mencium kening beliau seraya berkata: "Ayah dan ibuku sebagai tebusan, engkau adalah orang suci baik ketika masih hidup maupun setelah wafat."
Abu Bakar Radhiyallahu Anhu menutup wajah Rasulullah ﷺ, kemudian berdiri dan naik ke atas mimbar, lalu menyadarkan orang-orang: "Siapa saja di antara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwasanya Muhammad telah meninggal. Dan, siapa saja di antara kalian yang menyembah Allah, maka ketahuilah bahwasanya Allah Mahahidup, tidak akan pernah mati." Lalu dia membacakan firman Allah Azza wa Jalla:
وَمَا مُحَمَّدٌ اِلَّا رَسُوْلٌۚ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۗ اَفَا۟ىِٕنْ مَّاتَ اَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْ ۗ وَمَنْ يَّنْقَلِبْ عَلٰى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَّضُرَّ اللّٰهَ شَيْـًٔا ۗوَسَيَجْزِى اللّٰهُ الشّٰكِرِيْنَ
"Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur" (QS Ali Imran ayat 144)
Maka, mulailah para Sahabat menangis terisak-isak. Mereka keluar ke jalan-jalan seraya mengulang-ulang ayat tersebut. Anas Radhiyallahu Anhu berkata: "Seolah-olah kamu belum pernah mendengar ayat ini kecuali saat itu." Padahal, Alquran telah sempurna pada zaman Rasulullah ﷺ sebelum beliau wafat. Walaupun demikian, ayat ini seolah-olah ayat baru bagi mereka, dan itu disebabkan dahsyatnya musibah wafatnya Nabi ﷺ.
Al-Abbas bin Abdul Muththalib, Ali bin Abu Thalib, dan al-Fadhl bin al-Abbas, yang dibantu para Sahabat lainnya, memandikan dan mengkafani Rasulullah ﷺ, Kemudian, beliau dishalatkan dan dikebumikan, ayah dan ibu saya sebagai tebusan beliau. Pengurusan jenazah Nabi ﷺ seperti itu karena al-Abbas adalah paman beliau serta Ali dan al-Fadhl adalah sepupu beliau. Maka, merekalah yang paling berhak mengurus jenazah beliau.