PSI Desak Mundur, Ini Jawaban Ketua Pelaksana Formula E

Sahroni sebut penyelenggaraan Formula E tidak memiliki kaitan dengan Presiden Jokowi.

Antara/Aprillio Akbar
Ketua Pelaksana Formula E Jakarta 2022 Ahmad Sahroni memberikan keterangan pers tentang 2022 Jakarta E-Prix di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Formula E yang merupakan ajang balap mobil single seater menggunakan mobil listrik itu akan digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara pada Juni 2022.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Pelaksana Harian Formula E, Ahmad Sahroni, tak mengindahkan tuntutan PSI untuk mundur dari jabatannya di Formula E (FE). Dia menganggap, desakan dari PSI itu hanya sebagai saran dari teman baiknya.

Baca Juga


"PSI is my best friend," ujar Sahroni saat menunjukkan lokasi sirkuit Formula E di Ancol, Rabu (22/12).

Ditanya soal desakan PSI itu, Sahroni mengklaim memiliki kedekatan tersendiri dengan mereka. Dijelaskan, PSI mendesak Sahroni mundur dari jabatannya karena dianggap membahayakan Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, Partai Nasdem yang menjadi tempat berpolitik Sahroni, merupakan partai koalisi. Menanggapi hal tersebut, Sahroni menegaskan jika sirkuit Formula E tidak memiliki kaitan dengan Jokowi.

Terlebih menurutnya, meski sudah ada lokasi sirkuit balapan FE, pihak dia belum berniat melaporkannya kepada presiden. "Enggak usah lah. Mau lapor tapi kan Presiden banyak kesibukan," jelas dia.

Sebelumnya, PSI memandang jika Ahmad Sahroni yang menjadi Ketua Pelaksana Formula E adalah kesalahan. Oleh sebab itu, mereka pun langsung meminta Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, untuk segera bertindak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler