Bandara Halim Perdanakusuma Ditutup Mulai 1 Januari 2022
Penutupan terkait pelaksanaan revitalisasi bandara sesuai dengan perintah Presiden.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar mengatakan, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur akan ditutup mulai 1 Januari 2022. Fadjar menyebut, penutupan itu terkait pelaksanaan revitalisasi bandara sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menjelaskan, alasan revitalisasi itu salah satunya menyangkut kualitas landasan pacu atau runway yang telah menurun. "Bandara Halim akan ditutup mulai tanggal 1 Januari. Ini adalah perintah Bapak Presiden, karena Bapak Presiden merasakan betul runaway-nya sudah kasar," kata Fadjar di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (22/12).
Hal tersebut, sambung dia, dirasakan oleh Jokowi saat akan melakukan tugas kenegaraan. Oleh karena itu, Fadjar menyebut, Presiden langsung memerintahkan untuk merevitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, terutama pada bagian landasan pacu.
Dia mengungkapkan, kondisi landasan pacu di bandara tersebut pun sudah cukup tua. "Runway-nya memang sudah usia tua dan tanah di sekitar Halim ini sedikit lapuk. Saya kurang paham dengan tanah, tapi yang jelas terjadi penurunan, ada semacam air tanah dan sebagainya," jelas dia.
Akibatnya, jelas Fadjar, landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma sudah mendekati ambang batas aman. Hal itu, lanjut dia, sebenarnya telah diketahui sejak dua tahun lalu, tepatnya pada 2019. Selain melakukan revitalisasi, Fadjar mengatakan, pihaknya juga akan memperluas military apron, serta renovasi gedung VIP dan terminal. Sehingga beberapa satuan TNI AU yang berada di Halim bakal dipindahkan untuk sementara.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan berencana merevitalisasi Bandar Udara Halim Perdanakusuma (HLP) Jakarta, guna meningkatkan faktor keselamatan penerbangan. Hal ini dilakukan mengingat Bandara Halim punya fungsi yang vital, namun terjadi penurunan kualitas elemen bandara terutama, runway.
"Kami sedang menyiapkan desain sisi udara seperti rekonstruksi runway dan perbaikan sistem drainase. Hal-hal tengah kami bahas dengan berbagai pihak," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Novie Riyanto pada Rabu (3/11) di Jakarta.