Karantina Pertanian Sulbar Gelar Bintek Ekspor

Tujuan bimtek untuk sosialisasi potensi ekspor sarang burung walet di Polewali Mandar

Antara/Syifa Yulinnas
Petani memperlihatkan sarang burung walet seusai panen. Karantina Pertanian Sulawesi Barat menggelar bimtek ekspor sarang burung walet.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Karantina Pertanian Sulawesi Barat sebagai Koordinator Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) di daerah itu, kembali menggelar bimbingan teknis (bimtek) ekspor sarang burung walet (SBW) di Kabupaten Polewali Mandar.

Kepala Karantina Pertanian Sulbar Agus Karyono, mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan pendampingan dan memfasilitasi petani untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang berorientasi ekspor terutama terhadap komoditas sarang burung walet. Upaya itu, dilakukan dengan melakukan sinergitas berbagai pemangku kebijakan, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha dan petani, termasuk penguatan sinergi bersama Komisi IV DPR RI selaku mitra Kementerian Pertanian.

"Salah satu upaya yang kami adalah berkolaborasi dengan anggota Komisi IV DPR RI Suhardi Duka yang hari ini menyelenggarakan bimbingan teknis ekspor sarang burung walet di Polewali Mandar," kata Agus, Rabu (22/12).

Tujuan bimbingan teknis itu lanjutnya, mensosialisasikan potensi ekspor sarang burung walet di Kabupaten Polewali Mandar. Selain juga sebagai upaya mendukung program unggulan Kementerian Pertanian, yaitu gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks).

Selanjutnya, tambah Agus, mensinergikan peran para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan produktivitas komoditas sarang burung walet yang berorientasi ekspor. "Juga, mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan ekspor komoditas sarang burung walet yang berasal dari Kabupaten Polewali Mandar," kata dia.

Agus menguraikan, berdasarkan data sistem automatisasi Badan Karantina Pertanian (IQ-Fast), lalu lintas sarang burung walet yang keluar dari Sulbar kurun waktu tiga tahun terakhir sebanyak 5,42 ton. "Peningkatan tersebut tentu saja kontribusi dari semua kabupaten di Sulbar, terutama Polewali Mandar sebagai sentra sarang burung walet dengan jumlah rumah walet sekitar 1.200 rumah walet," ujarnya.

Sarang burung walet asal Polewali Mandar diharapkan mampu menambah ragam komoditas pertanian yang dapat diekspor guna mendongkrak akselerasi ekspor di Sulbar yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan petani serta mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi.

Pada bimbingan teknis ekspor sarang burung walet itu, menghadirkan narasumber dari Badan Karantina Pertanian melalui Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Kementerian Pertanian Esmeralda Eka Fitri yang menyampaikan materi terkait strategi dan kebijakan Badan Karantina Pertanian dalam eksportasi sarang burung walet. Kemudian, akademisi sekaligus pakar walet dari Universitas Negeri Surabaya Sunu Kuncoro yang fokus terhadap budidaya dan peningkatan produksi sarang burung walet.

Baca Juga


 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler