Deretan Teknologi Canggih 2021, Metaverse Sampai Wisata Luar Angkasa

Tahun 2021 menandai tonggak wisata luar angkasa.

AP/Tony Gutierrez
FILE - Peluncuran roket New Shepard Blue Origin membawa penumpang Jeff Bezos, pendiri Amazon dan perusahaan pariwisata ruang angkasa Blue Origin, saudara Mark Bezos, Oliver Daemen dan Wally Funk, dari pelabuhan antariksa di dekat Van Horn, Texas pada 20 Juli 2021.
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecanggihan teknologi semakin terasa sejak pandemi virus corona melanda dunia. Pandemi ini juga menyadarkan masyarakat penggunaan teknologi ada kalanya tidak bisa dihindari demi mempermudah kegiatan.Berikut ini enam teknologi yang fenomenal di Indonesia dan dunia sepanjang tahun 2021:

Baca Juga


NFC di ponsel

Teknologi Near-Field Communication (NFC) bukan hal baru untuk telepon genggam. Di Indonesia, paling tidak sejak tahun 2018 sudah banyak ponsel yang menggunakan teknologi ini.

Sejak pandemi, fitur NFC pada ponsel seolah menjadi wajib karena sangat bermanfaat untuk mengurangi kontak langsung. Di Indonesia, semakin banyak layanan yang menggunakan teknologi NFC untuk mengurangi kontak fisik, salah satunya transportasi umum di Jakarta sudah menerima pembayaran dengan dompet digital menggunakan NFC di ponsel.

Pengguna ponsel bisa mendekatkan gawai mereka ke pemindai di mesin tiket, secara otomatis saldo dompet digital akan terpotong. Akibatnya, teknologi NFC tidak lagi dimonopoli ponsel mewah. Ponsel harga Rp 1 jutaan pyn telah memiliki fitur NFC.

Meski pun penggunaannya sangat populer untuk pembayaran, sebenarnya fungsi NFC tidak terbatas untuk itu saja. Fitur ini menjadi alternatif untuk mengirim kontak, gambar dan video tanpa aplikasi pesan instan. Fitur NFC juga bisa digunakan untuk mengirim dokumen sampai aplikasi ke ponsel orang lain.

Wisata ke luar angkasa

Tahun ini menandai tujuan lain perjalanan luar angkasa, dari yang biasanya untuk penelitian dan keamanan, menjadi untuk berwisata. Semula hanya astronot yang bisa pergi luar angkasa.

Sejak uji coba tahun ini, warga sipil yang memiliki banyak uang bisa berwisata ke luar angkasa dengan SpaceX, Blue Origin atau Virgin Galactic. Ketiga perusahaan itu berlomba-lomba menyediakan wisata ke luar angkasa selama mulai dari harga 450.000 dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 6,5 miliar.

 

 

Metaverse

Istilah metaverse mulai sering dibicarakan sejak Facebook Inc berganti nama menjadi Meta karena ingin serius mengembangkan ruang digital tersebut. Istilah ini pertama kali dicetuskan penulis Neal Stephenson pada novel Snow Crash tahun 1992. Metaverse merupakan gabungan dunia nyata dan dunia virtual.

Di dunia maya, individu diwakili seorang avatar dan bisa melakukan kegiatan seperti di dunia sungguhan. Avatar itu juga akan bisa berinteraksi dengan avatar lainnya.

Salah satu penggunaan metaverse di dunia kerja adalah untuk rapat virtual. Avatar berkumpul di sebuah ruangan kemudian mereka akan berbicara, memaparkan dokumen layaknya rapat bertemu langsung.

Film Avatar dari James Cameron pada 2009 lalu disebut-sebut sebagai salah satu gambaran metaverse.Penggunaan metaverse di masa depan tidak sebatas pada dunia kerja. Seorang investor mata uang kripto dari Inggri bernama Pranksy membeli perumahan virtual di metaverse tahun lalu.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate (kanan) melakukan salam siku dengan CEO PT Thales Indonesia Erik-Jan Raatgerink (kedua kiri) mengikuti acara penandatanganan naskah kerja sama dimulainya konstruksi Satelit Multifungsi Republik Indonesia (Satria) antara PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) dengan perusahaan asal Perancis, Thales Alenia Space (TAS) di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Kemenkominfo menargetkan satelit Satria beroperasi pada 2023 dan diharapkan akan memperkuat transformasi ekonomi digital termasuk mendukung digitalisasi sistem pembayaran terutama di daerah yang belum terjangkau jaringan internet. - (ANTARA/Aditya Pradana Putra)
 

Satelit SATRIA-1

Di dalam negeri, Indonesia sedang membangun satelit multifungsi untuk meratakan jaringan telekomunikasi melalui SATRIA-1. SATRIA-1 menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) atau satelit dengan kapasitas data yang besar.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menggunakan satelit ini khusus untuk menyelenggarakan layanan internet. Satelit ini memiliki kapasitas 150GBps.Ketika sudah mengorbit pada 2023 nanti, SATRIA-1 akan bisa menghadirkan internet di 150.000 titik layanan publik, terutama di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

Masih ada daerah di Indonesia yang belum terjangkau kabel serat optik sehingga sinyal internet 4G belum masuk di sana. Konstruksi satelit SATRIA-1 masih berlangsung saat ini, ditangani oleh Thales Alenia Space di Prancis. Pemerintah berencana menggunakan roket Falcon 9-5500 dari SpaceX untuk peluncuran nanti.

Selain membuat satelit, Kominfo juga sedang membangun stasiun bumi untuk mengendalikan dan mengawasi SATRIA-1 nanti. Menurut rencana, akan ada 11 stasiun bumi, yaitu di Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

 

Robot

Teknologi robotika belakangan ini tidak lagi terkesan komplek, namun, bisa digunakan sehari-hari. Raksasa teknologi Amazon beberapa bulan lalu meluncurkan robot bernama Astro yang bisa dijadikan asisten di rumah. Robot ini memiliki kamera periskop bidang pandang 132 derajat sehingga bisa diandalkan untuk mengawasi rumah, termasuk untuk mengecek keadaan anggota keluarga dan hewan peliharaan.

Di Indonesia, hotel Grand Sahid Jaya Jakarta memperkenalkan robot untuk menyajikan makanan. Automated Robotic Food Server ini bisa digunakan pada acara besar, untuk menjaga dan meningkatkan kebersihan bagi tamu sekaligus mengurangi potensi makanan berlebih.

 

Masih di dalam negeri, lokapasar untuk kopi, Otten Coffee, memiliki robot untuk menyeduh kopi, bernama OttenMaticRobot barista ini dilengkapi kemampuan rangsangan panca indera untuk mendeteksi jenis kopi yang diproses, kemudian memberikan informasi tentang kopi tersebut sambil meracik. Selain memberikan pengalaman unik saat "ngopi" dan mengurangi kontak fisik saat pandemi.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler