Lalu Lintas Bandara Adisutjipto Yogyakarta Meningkat

Sejak awal Desember hingga 23 Desember sudah tercatat 21 ribu penumpang.

Republika/Wahyu Suryana
Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lalu lintas atau traffic pesawat dan penumpang di Bandara Adisutjipto Yogyakarta sudah mulai mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terlihat dari rata-rata penumpang harian di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.


General Manager Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengatakan, peningkatan penumpang ini mencapai 20 persen per harinya. Bahkan, sejak awal Desember hingga 23 Desember sudah tercatat 21 ribu penumpang yang menggunakan layanan Bandara Adisutjipto.

"Hal tersebut merupakan peningkatan jika dibandingkan keseluruhan bulan November yaitu 22 ribu penumpang, sehingga selama bulan Desember ini terdapat peningkatan sekitar 20 persen untuk rata-rata jumlah penumpang harian," kata Pandu kepada wartawan, Jumat (24/12).

Menurutnya, peningkatan ini dikarenakan capaian vaksinasi di Indonesia yang sudah cukup tinggi. Hal ini juga didukung dengan harga tes Covid-19 yang lebih terjangkau, baik itu PCR maupun RDT antigen.

Di DIY sendiri, capaian vaksinasi juga sudah di atas 98 persen. Tingginya capaian vaksinasi tersebut juga membuat wisatawan merasa aman dan lebih memilih DIY untuk berlibur.

Pandu menyebut, hal tersebut pendorong meningkatnya animo masyarakat untuk melakukan perjalanan udara. Terlebih, di masa Nataru juga sudah diperkirakan akan terjadi lonjakan wisatawan di DIY sebagai salah satu destinasi favorit, terutama bagi wisatawan domestik.

"Ketika masyarakat sudah melakukan vaksinasi lengkap, maka secara regulasi juga lebih mudah karena cukup melampirkan hasil antigen saja. Disamping itu, angka vaksinasi di Indonesia yang tinggi membuat masyarakat lebih percaya untuk melakukan perjalanan dengan moda transportasi udara," ujarnya.

Selama Nataru, kata Pandu, perjalanan udara akan disesuaikan dengan pembatasan-pembatasan yang sudah ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan Nomor 111 Tahun 2021, pelaku perjalanan yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap cukup melampirkan hasil RDT antigen yang berlaku 1x24 jam setelah hasil keluar.

Namun, bagi pelaku perjalanan udara yang belum mendapatkan vaksin dengan dosis lengkap, sementara mobilitasnya dibatasi. SE tersebut berlaku mulai 24 Desember 2021 ini hingga 2 Januari 2022.  

"Bagi para pengguna jasa yang akan melakukan perjalanan pada tanggal tersebut, dimohon untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, serta memahami peraturan yang berlaku demi kenyamanan dan keamanan bersama," jelas Pandu.

Sementara itu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY juga sudah menegaskan sebelumnya agar wisatawan yang berlibur ke DIY pada masa libur Nataru harus memenuhi syarat yang sudah ditentukan, khususnya wisatawan dari luar daerah. Mulai dari  wajib vaksin dua dosis hingga hasil bebas Covid-19 dari RDT antigen atau PCR.

"Yang liburan ke Yogya yang sehat-sehat saja, yang belum vaksin jangan ke Yogya dulu, vaksin dulu kalau mau ke Yogya," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo dalam FGD yang digelar Republika secara daring dengan tema 'Kesiapan Wisata Yogyakarta Menghadapi Nataru', Rabu (22/12).

Meskipun kasus positif Covid-19 saat ini sudah melandai di DIY, namun potensi meluasnya penyebaran Covid-19 masih dapat terjadi. Singgih menegaskan agar masyarakat tidak beruforia dalam merayakan Nataru.

Protokol kesehatan (prokes) masih menjadi hal utama yang harus diterapkan oleh seluruh masyarakat, termasuk wisatawan untuk menghindari penyebaran Covid-19. Dengan prokes yang ketat, katanya, pariwisata akan dapat berjalan dengan baik berdampingan dengan Covid-19.

Hal ini tentunya juga akan berdampak pada peningkatan perekonomian di DIY yang ujungnya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, sebagian besar pertumbuhan ekonomi DIY ditopang oleh sektor pariwisata.

"Jangan beruforia merayakan Nataru dengan kegembiraan dan melewati batas yang sudah digariskan, dan jangan sampai mengabaikan prokes," ujar Singgih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler