Kepolisian Pastikan Seluruh Gereja Aman Gelar Misa Natal

Ada ketentuan pembatasan jumlah jemaat peserta misa.

Republika/bowo pribadi
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, dan Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA, saat menemui pemimpin jemaat serta pengurus Gereja Kristus Raja, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (24/12) sore.
Rep: Bowo Pribadi Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Seluruh gereja yang digunakan untuk misa Natal 2021 di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sudah disterilkan dan dijaga personil gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan unsur linmas. Sehingga aman untuk menggelar acara misa Natal.

Selain penjagaan oleh petugas gabungan, pengurus gereja juga telah memberlakukan sistem pengamanan internal. Seperti di Gereja Kristus Raja Ungaran, pengurus gereja setempat menggunakan sistem barcode bagai para jemaat yang akan melaksanakan misa Natal, Jumat (24/12) sore.

Kapolsek Ungaran, AKP Gunawan Wibisono mengatakan, pemberlakukan sistem barcode ini memungkinkan siapa pengelola gereja mengetahui siapa saja jemaat peserta misa yang sudah terdata.

Karena memang ada ketentuan pembatasan jumlah jemaat peserta misa. “Sehingga jemaat lainnya yang tidak memegang barcode, bisa mengikuti acara dan prosesi misa secara daring,” ungkapnya, saat dikonfirmasi di sela mendampingi kinjungan Kapolres Semarang serta Bupati Semarang di Gereja Kristus Raja.

Di samping sistem barcode undangan dan data jemaat, pengurus gereja setempat juga telah menyiapkan perangkat untuk kelancaran pindai aplikasi PeduliLindungi. “Prosedur ini bakal diterapkan sampai rangkaian misa Natal 2021 selesai," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan, sebelum kegiatan misa, petugas kepolisian telah melakukan sterilisasi lingkungan gereja terlebuh dahulu. “Secara umum, pelaksanaan misa Natal di wilayah Ungaran ada 29 gereja, yang melaksanakan Kegiatan ibadah Natal,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan pengurus Gereja Kristus Raja Ungaran bidang Pelayanan Kemasyarakatan, Ignasius Susanto menambahkan, seluruh jemaat harus terdaftar di ketua lingkungan. Oleh admin lingkungan, data tersebut diteruskan ke admin paroki untuk penerbitan barcode.

Barcode inilah yang akan menjadi tanda bagi jemaat yang dapat mengikuti kegiatan misa di gereja. Ia juga menyampaikan, jumlah jemaat Gereja Kristus Raja Ungaran total mencapai 1.200 orang.

Namun untuk kegiatan Natal kali ini, jumlah jemaat yang bisa melaksanakan misa di gereja dibatasi hanya 50 persen. Sehingga jemaat yang lain mengikuti prosesi misa Natal secara daring dari rumah masing-masing. “Di antaranya merupakan jemaat lansia dan anak-anak,” kata dia.



Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler