2022, Pemprov Jatim Targetkan Tanam Mangrove Capai 1.280 Hektare
Pada 2021, telah dilakukan penanaman mangrove 881 ribu batang di Jatim.
REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan luasan penanaman mangrove di wilayah itu pada tahun 2022 mencapai 1.280 hektare. Ini dilakukan guna mempercepat target pengurangan emisi karbon gas rumah kaca lewat penanaman tanaman tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim Anik Maslachah, Wakil Ketua Komisi B DPRD Habib Mahdi, Kadivre Perhutani Jatim Karuniawan, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim Jumadi, dan Rektor Unesa Nurhasan menanam mangrove di Pantai Bohay Kabupaten Probolinggo, Ahad (26/12).
"Kami ikut bangga dan mengapresiasi penanaman mangrove di Jatim yang merupakan inisiasi dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa," kata Kepala Dinas Kehutanan Jatim Jumadi saat menghadiri kegiatan kegiatan bertajuk "Nandur Mangrove" di Pantai Bohay, Kabupaten Probolinggo.
Pada Tahun 2021 di Jawa Timur telah dilakukan penanaman mangrove sebanyak 881.508 batang pada lahan seluas 295,62 hektare yang tersebar di beberapa kabupaten di wilayah provinsi setempat. Di Kabupaten Gresik sebanyak 5.000 batang dengan luas 1,5 hektare, di Kabupaten Bangkalan sebanyak 254.479 batang dengan luas 104,49 hektare, di Kabupaten Pasuruan sebanyak 25.000 batang dengan luas 10 hektare, kemudian di Kabupaten Situbondo sebanyak 163.449 batang dengan luas 49,53 hektare, di Kabupaten Banyuwangi sebanyak 338.580 batang dengan luas 100,1 hektare dan di Kabupaten Probolinggo sebanyak 95.000 batang dengan luas 30 hektare.
"Kegiatan menanam mangrove salah satu upaya Pemprov Jatim dalam melakukan restorasi mangrove secara nasional yang ditargetkan seluas 600.000 ha sampai dengan tahun 2024," katanya.
Penanaman mangrove juga telah dilakukan di berbagai lokasi di Jawa Timur seperti di Ujungpangkah Gresik pada 28 Oktober 2021, di Muncar Banyuwangi pada 29 Oktober 2021, dan di Sepulu Kabupaten Bangkalan pada tanggal 4 November 2021 lalu.
Ia menjelaskan program yang dicanangkan oleh Gubernur Jatim lebih dulu daripada arahan pemerintah pusat untuk penanaman mangrove karena hal itu merupakan kebutuhan semua pihak. "Kami juga melakukan berbagai program rehabilitasi mangrove di Jatim dengan berbagai upaya mitigasi perubahan iklim dan antisipasi fenomena global warming," ujarnya.