Forkopimda Bersiap Jelang Pembukaan Penerbangan Internasional Bandara Juanda

Diperkirakan 300 pekerja migran Indonesia masuk lewat Bandara Juanda per hari.

Antara/Umarul Faruq
Calon penumpang pesawat antre di area lapor diri sebelum melakukan penerbangan di Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Rep: Dadang Kurnia Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur tengah menyiapkan format menyambut kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), WNI yang pulang dari luar negeri, serta Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Jatim. Persiapan dilakukan menjelang dibukanya kembali penerbangan internasional di Bandara Juanda.

Plh Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono menyatakan, persiapan matang perlu dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron di Jatim. Heru menyatakan, salah satu yang telah disiapkan adalah sarana dan prasarana bagi PMI melakukan isolasi terpusat (Isoter) maupun isolasi mandiri (Isoman).

Terdapat tiga tempat isoter yang disiapkan Polda Jatim. Ketiganya berada di Asrama Haji Sukolilo dengan ketersediaan 964 tempat tidur, LPMP Ketintang dengan ketersediaan 160 tenpat tidur, dan Badiklat Kemenag Jatim dengan ketersediaan 132 tempat.

Sehingga total tempat tidur yang disediakan sebanyak 1.256 unit. "Sedangkan Pemprov Jatim menyiapkan tempat karantina bagi PMI di BPWS Bangkalan, Madura, dan Asrama Marinir Surabaya," kata Heru, Selasa (28/12).

Bagi pekerja migran yang hendak melakukan Isoman, Heru mengatakan, Palang merah Indonesia (PMI) telah menyiapkan 6 hotel dengan kapasitas 530 tempat tidur. Kemudian untuk non pekerja migran menyediakan 27 hotel dengan kapasitas 1.299 tempat tidur. "Khusus Isoman, biaya ditanggung pribadi selama 14 hari, namun tetap di bawah pengawasan Satgas Covid-19," ujarnya.

Menurutnya, Bandara Internasional Juanda dipilih karena 30 persen pekerja migran Indonesia berasal dari Jatim, Jateng, dan NTB. Diperkirakan ada 300 pekerja migran Indonesia yang masuk lewat Bandara Juanda per harinya.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto meminta seluruh pihak bekerja semaksimal mungkin dalam upaya mencegah masuknya Covid-19 varian Omicron. Ia menambahkan, pemerintah, TNI, dan Polri juga membutuhkan peran serta tenaga kesehatan dalam melayani PMI secara baik dan maksimal.

"Dengan demikian, PMI merasa aman dan nyaman ketika melalui beberapa tahapan pemeriksaan hingga masa karantina di Jatim," kata dia.

Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menegaskan, pihaknya telah menyiapkan segala macam kebutuhan menjelang kedatangan para PMI. "Kami sudah susun alur kedatangan PMI mulai pemeriksaan di bandara hingga proses menuju lokasi karantina," jelasnya.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler