Beda Penjelasan Dewan, Ancol, dan Bank DKI Soal Formula E

Dua hari setelah penandatanganan pinjaman, Ancol resmi menjadi lokasi gelaran Formula

ANTARA/Aprillio Akbar
Suasana lokasi yang akan menjadi tempat dibangunnya Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (22/12/2021). JIEC akan memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer, lebar 12 meter, 18 tikungan, dengan arah lintasan searah jarum jam, dan memiliki panjang 600 meter untuk trek lurus serta ditargetkan pembangunannya selesai pada April 2022.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, mempertanyakan kredit Bank DKI ke Ancol sekitar Rp 1,24 triliun. Menurut dia, pinjaman itu terlalu kebetulan. Terlebih, ketika dua hari setelah penandatanganan pinjaman, Ancol resmi menjadi lokasi gelaran Formula E.


“Ini kok terlalu banyak sekali kebetulan dalam persoalan pinjaman keuangan Bank DKI ke Ancol,” kata Prasetio di gedung DPRD DKI Komisi B, Jakarta Pusat, Selasa (28/12).

Dia mengkritik atas terlalu banyaknya dana publik yang digunakan untuk Formula E. Khususnya, ketika sempat ada dana dari PT Jakpro ke Dispora dan pinjaman dari Bank DKI ke Ancol yang diduga untuk gelaran balap mobil listrik itu.

“Kita ini nggak goblok-goblok juga kok, ada satu kesamaan dari pinjaman Rp 1,24 triliun ini,” ujar dia.

Prasetio menambahkan, dalih dari Ancol jika dana yang dipinjam dari Bank DKI untuk dasar revitalisasi gerbang Ancol sisi timur terlalu tidak jelas. Pasalnya, lokasi revitalisasi itu dinilainya sama dengan lokasi sirkuit Formula E Juni 2022 mendatang.

Lebih jauh, dia juga mempertanyakan tujuan revitalisasi pembangunan sarana dan prasarana di gerbang Ancol sisi timur. Khususnya, ketika dana yang disalurkan oleh Bank DKI terbagi dalam beberapa termin untuk beberapa tujuan revitalisasi.

Baca juga : Penumpang KA Jarak Jauh Diminta Perhatikan Syarat Perjalanan

 

 

Bukan ajang untuk Formula E

Direktur Utama (Dirut) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali, mengatakan, pinjaman itu juga demi investasi yang dilakukan pihaknya. Menyoal sebagian pinjaman dari Rp 1,24 triliun, atau senilai Rp 334 miliar, memang diakui dia, belum dicairkan. 

Jumlah itu, kata dia, masih dalam bentuk plafon dan akan digunakan jika ada kajian lebih jauh. “Dana itu akan kita minta ke Bank DKI, jika ada kebutuhan yang secara kajian layak,” ujar Sahir di lokasi yang sama.

Lebih jauh, dia juga memastikan bahwa dana pinjaman dengan total Rp 1,24 triliun itu tidak digunakan untuk ajang Formula E. Menurut dia, biaya Formula E akan ditanggung oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), alih-alih dari kredit Bank DKI ataupun dana pribadi Ancol.

Dia menuturkan, kredit investasi senilai Rp 334 miliar akan dialokasikan untuk belanja modal Ancol 2022-2024. Jangka waktu yang diterima, kata dia, mencapai sembilan tahun.

Dia mengatakan, berdasarkan data rencana pinjaman yang dipaparkan, Ancol dan Bank DKI kini baru merealisasikan kredit investasi untuk refinancing obligasi. Pagu dana yang dialokasikan adalah senilai Rp 516 miliar yang akan jatuh tempo pada Februari tahun depan.

Khusus untuk pinjaman yang ditawarkan Ancol dari Bank DKI, yang direalisasikan dengan kurun waktu 2021-2030, memiliki agunan fixed aset dari wahana Dunia Fantasi (Dufan). 

Baca juga : Anies Kumpulkan Seluruh Lurah dan Camat se-Jakarta di Ancol

Kredit modal kerja

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pihaknya selalu mempersilahkan pinjaman setiap BUMD ke bank manapun. Menurut dia, setiap pinjaman yang dilakukan bisa saja karena ada kemungkinan dan kesempatan yang terlihat di depannya.

“Silakan cek ke Ancol. Saya tidak tahu peruntukannya buat apa. Pastinya untuk pengembangan usaha Ancol,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini menampik jika penandatanganan penyaluran kredit ke Ancol pada 20 Desember lalu terkait dengan gelaran Formula E. Menurut dia, kredit senilai Rp 1,2 triliun kepada PT Pembangunan Jaya Ancol terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp 389 miliar.

“Itu terkait Ancol yang sudah kembali melaksanakan aktivitas bisnisnya seiring dengan relaksasi pembatasan sosial di DKI Jakarta,” kata Herry.

Sisanya, kredit investasi sebesar Rp 516 miliar, kata dia, akan digunakan untuk refinancing PUB II Obligasi Tahap II Ancol, dan Rp 334 miliar lainnya, untuk revitalisasi dan penataan gerbang timur Ancol. Dia menambahkan, dana itu juga akan digunakan untuk pembangunan atraksi baru Birdland, renovasi wahana-wahana Dufan, renovasi dan revitalisasi Hotel Putri Duyung.

“Serta renovasi atraksi Seaworld. Dengan demikian, penyaluran kredit tersebut tidak ada kaitannya dengan Formula E,” ujar dia menegaskan.  

Baca juga : Anies Pantau Pasien Transmisi Lokal Kasus Omicron Secara Intensif

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler