Songsong 2022, Wamenag: Waspada Omicron dan Sambut Tahun Toleransi

Wamenag menyebut di 2022 Pemerintah mencanangkan sebagai tahun toleransi

Kemenag
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mengajak masyarakat untuk tetap waspada di tengah kondisi pandemi yang berangsur mulai terkendali. Menurutnya, kewaspadaan dan kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan dan 5M menjadi kunci penting untuk menghindari gelombang ketiga pandemi.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia menyongsong pergantian tahun 2021 ke 2022 dengan isu penyebaran Omicron di sejumlah negara, termasuk sudah mulai masuk ke Indonesia.


Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mengajak masyarakat untuk tetap waspada di tengah kondisi pandemi yang berangsur mulai terkendali. Menurutnya, kewaspadaan dan kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan dan 5M menjadi kunci penting untuk menghindari gelombang ketiga pandemi.

"Alhamdulillah kondisi pandemi berangsur membaik. Kerja sama semua pihak mulai menunjukkan hasil, meski kita tetap harus waspada dan disiplin 5M, terlebih varian Omicron sudah masuk ke Indonesia," terang Wamenag di Jakarta, Kamis (30/12).

"Songsong tahun baru dengan semangat introspeksi dan kepedulian terhadap kesehatan di tengah pandemi ini," sambungnya.

Menurut Wamenag, kesadaraan akan kesehatan sangat penting, karena itu akan menentukan bagaimana cara terbaik menyongsong tahun baru di tengah pandemi. Orang yang peduli akan kesehatan, tentu akan menjaga diri dan orang-orang terdekatnya dari potensi terpapar Covid-19. Sehingga, semua bisa lebih arif dalam menyambut pergantian tahun.

Kesadaran dan kepedulian ini juga menjadi penting, lanjut Wamenag, untuk menyambut kehadiran tahun toleransi. Pemerintah tengah mencanangkan 2022 sebagai tahun toleransi. 

"Setelah melakukan serangkaian proses penguatan moderasi beragama dalam beberapa tahun terakhir, saatnya kita songsong Tahun Toleransi," tutur Wamenag.

Tahun 2022, kata Wamenag, akan menjadi momentum bangkitnya kembali semangat toleransi dan persaudaraan dalam merawat kerukunan di tengah keragamaan. Kebhinekaan Indonesia adalah anugerah Yang Mahakuasa. Nenek moyang bangsa ini telah mewariskan sikap toleran, tepa salira, saling menghormati di tengah keragaman.

"Keragaman adalah kelayaan dan kekuatan. Sudah seharusnya kita semua menguatkan sikap toleran dan terus jalin persaudaraan sebagaimana diajarkan pendahulu bangsa," ucap Wamenag.

"Mari perkuat rasa kebangsaan, tebar semangat toleran, dan jadikan Indoneaia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia. Mari kita mulai dengan menyukseskan pencanangan 2022 sebagai tahun toleransi," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler