Serangan Hama Tikus Meluas, Ini Strategi Pemkab Semarang

Dispertanikap sudah melakukan upaya pengendalian melalui kegiatan gropyokan.

Hama tikus di sawah, ilustrasi
Rep: Bowo Pribadi Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tidak membantah, serangan hama tikus semakin meluas di wilayah setempat sepanjang 2021. Bahkan wilayah pertanian yang sebelumnya tidak pernah terserang hama tikus, pada tahun ini juga menghadapi problem hama tersebut.

“Wilayah yang sebelumnya tidak pernah diserang hama tikus, sekarang juga ikut diserang,” ungkap Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, yang dikonfirmasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (30/2).

Ia mencontohkan lahan pertanian di wilayah Kecamatan Bancak, yang sebelumnya tidak ada serangan hama tikus. Dalam enam bulan terakhir, serangan hama tikus telah merepotkan para petani di wilayah itu.

Dispertanikap sudah melakukan upaya pengendalian melalui kegiatan gropyokan, menggunakan rodantisida, dan sebagainya. “Namun, serangan hama tikus masih berlanjut,” tambahnya.

Pada daerah pertanian yang mengalami gagal panen, masih jelas Sunu, telah diupayakan asuransi usaha tani tanaman pangan. Ini merupakan salah satu program unggulan Pemkab Semarang dalam melindungi usaha pertanian.

Asuransi ini memfasilitasi usaha tanaman pangan agar para petani yang mengalami gagal panen masih bisa mendapatkan jaminan dan isa melakukan penanaman kembali.

Program ini sudah berjalan dan selama ini asuransi usaha tani difasilitasi dari dana APBN. Adapun komposisinya alokasi dana APBN sebesar 80 persen dan sisanya (20 persen) merupakan  swadaya kelompok tani.

Pada 2022, Dispertanikap juga mendapatkan alokasi APBD untuk pendampingan bagi kelompok tani tani yang selama ini tidak mendapatkan asuransi. “Yakni melalui asuransi usaha tani untuk sapi atau kerbau,” kata dia.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler