Liverpool yang Sangat Butuh Pemain Baru
Liverpool tak memiliki kedalaman skuad seperti Man City, Chelsea, dan Bayern Muenchen
REPUBLIKA.CO.ID, Alarm bahaya berbunyi di kamar ganti Liverpool. Klub berjuluk the Reds itu mulai kesulitan bersaing dengan Manchester City di papan atas Liga Primer Inggris musim ini. Kubu Merseyside Merah mengalami permasalahan berulang, yakni tak tersedianya para pemain utama setiap waktu. Bukan rahasia lagi, tanpa beberapa pemain utama, rival sekota Everton itu kelimpungan.
Hal tersebut menjadi titik lemah Liverpool era Juergen Klopp. Dengan segala prestasi dan agresivitas mereka, tetap saja, ada nilai kurang yang perlu dibenahi. Kedalaman skuad the Reds tidak berada di level yang sama seperti Man City, Chelsea, Bayern Muenchen, bahkan Inter Milan.
Jika 11 pemain utama mereka dalam keadaan bugar, maka klub kota pelabuhan itu sulit dihentikan. Sebaliknya, andai beberaja jagoan Anfield cuma jadi penonton, Merseyside Merah sedikit goyang. Kondisi ini jelas terlihat pada musim lalu.
Awalnya, Liverpool digdaya, Namun ketika sosok seperti Virgil van Dijk, Joe Gomez, dan Alisson Becker masuk ruang perawatan, perlahan tapi pasti, performa the Reds mengalami penurunan. Alhasil, Mohamed Salah dan rekan-rekan finis di peringkat ketiga klasemen akhir Liga Domestik. Anak asuh Klopp juga tersingkir di babak delapan besar Liga Champions.
Pada musim ini, situasi demikian berpotensi terjadi lagi. Dalam beberapa pertandingan terakhir, Liverpool kesulitan menemukan ritme mereka. Dimulai duel kontra tuan rumah Tottenham Hotspur yang berkesudahan imbang 2-2. Saat itu, sejumlah pemain tengah the Reds absen. Ada yang mengalami cedera. Ada juga yang terjangkit Covid-19.
Klopp sampai menurunkan pemain muda Tyler Morton di posisi gelandang bertahan. Di beberapa kesempatan, pasukannya kesulitan menahan serangan balik Spurs. Untung saja, rival sekota Everton itu tidak sampai merasakan kekalahan.
Berikutnya, saat dua kali jumpa Leicester City. Pertama pada perempat final Piala Liga. Laga berkesudahan imbang 3-3. Liverpool melaju ke semifinal, setelah unggul di sesi adu penalti. The Reds yang tampil di kandang sendiri, tidak benar-benar dominan atas the Foxes. Kubu Merseyside Merah selalu tertinggal. Sebuah keajaiban ketika Takumi Minamino menyamakan kedudukan pada menit terakhir.
Statistik menunjukkan anak asuh Klopp melepaskan 21 tembakan dengan lima di antaranya, tepat sasaran. Luar biasa ketika kubu tamu mengoleksi tujuh shots on target, dari delapan peluang. Artinya the Foxes tampil lebih efektif. Pekerjaan rumah untuk Klopp. Tidak setiap saat, para pelapisnya bisa menutupi lubang yang ditinggalkan sejumlah andalan.
Teranyar, pada Rabu (29/12) dini hari WIB, Liverpool dikalahkan Leicester City, 0-1 pada lanjutan Liga Primer Inggris. Kali ini the Foxes berstatus tuan rumah. The Reds menutup 2021 dengan hasil minor di Stadion King Power.
Klopp sudah menurunkan komposisi terbaik di lini depan. Hanya, di area tengah dan belakang, ada sedikit perubahan. Tak terlihat Thiago Alcantara dan Andrew Robertson di sana. Nama terakhir masih menjalani hukuman lantaran terkena kartu merah pada laga melawan Tottenham.
"Malam ini, kami tidak benar-benar menjadi diri kami sendiri," kata Klopp, dikutip dari laman resmi klubnya.
Sang arsitek mengeluh. Tak terlihat determinasi ala Liverpool. Selisih poin dengan City pun semakin jauh. The Reds sudah tertinggal sembilan angka dari juara bertahan. Si Merah baru tampil dalam 19 pertandingan. Sementara, anak asuh Pep Guardiola sudah menyelesaikan 20 laga.
Artinya, jika berjaya di partai terdekat, Liverpool memperpendek jarak poin dengan the Citizens. Hanya, lawan yang menunggu Jordan Henderson dkk, bukan tim sembarangan. Akhir pekan ini Liverpool meladeni ketangguhan Chelsea di Stamford Bridge.
"Tidak ada gunanya kami melihat mereka (Man City), atau Chelsea, atau tim sekitar kami. Kami harus melihat performa kami, melakukan peningkatan di pertandingan berikutnya," ujar Van Dijk.
Bek tengah asal Belanda itu menyerukan perbaikan sikap, dan teknis. Namun lebih dari itu, sudah saatnya, klub kota pelabuhan ini berbenah dalam konteks penguatan skuat. Liverpool sangat butuh pemain baru di jendela bursa transfer musim dingin 2022.
Berbagai taktik berkelas Klopp tidak akan jalan, jika banyak pemain utama absen, sesewaktu. Contoh nyata, sepeninggal Georginio Wijnaldum, kubu Merseyside Merah belum jua bergerilya. Situasi makin parah ketika Harvey Elliot mengalami cedera parah.
Alhasil, Klopp tak memiliki banyak pilihan di lini tengah. Naby Keita masih sering masuk keluar ruang perawatan. Pun demikian dengan Henderson dan Thiago.
Menurut Sportsmole, Liverpool telah mengajukan penawaran untuk mendatangkan gelandang AC Milan, Franck Kessie. Eks Atalanta ini masuk kategori gelandang box to box. Selain piawai di lini tengah, ia juga bisa mencetak gol. Paket komplit untuk Klopp.
Berikutnya di lini depan. Sadio Mane dan Salah akan membela negara masing-masing pada Piala Afrika 2021. Ajang tersebut berlangsung di Kamerun, pada 09 Januari hingga 06 Februari tahun depan.
Selama periode tersebut, Klopp tak bisa cuma mengandalkan Minamino, Diogo Jota, Divock Origi, dan Roberto Firmino. Mereka kehilangan dua pemain kunci sekaligus, yang selama ini jadi tulang punggung di area penyerangan.
Belakangan, Liverpool dikaitkan dengan Bukayo Saka. "Klopp telah mengindentifikasi pemain muda itu, sebagai tambahan sempurna untuk lini depan timnya," demikian laporan yang dikutip dari thehardtackle.
Pengejaran Saka, bukan semata-mata buat menggantikan Mane dan Salah, di waktu singkat. Melainkan untuk proyek jangka panjang the Reds. Ia berpotensi menggantikan peran Firmino nantinya.
Menarik dinanti sejauh mana Liverpool bergerak dan berhasil di bursa transfer Januari. Menarik juga menunggu sampai di mana the Reds finis akhir musim ini.