Omicron Terdeteksi di Jatim, Khofifah Minta Masyarakat tak Panik

Gubernur Khofifah minta masyarakat tak panik setelah Omicron terdeteksi di Jatim.

Edwin Dwi Putranto/Republika
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa minta masyarakat tak panik setelah Omicron terdeteksi di Jatim.(foto: ilustrasi)
Rep: Wilda Fizriyani Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya deteksi Covid-19 varian omicron di daerahnya. Khofifah mendorong masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat protokol kesehatan (prokes).

Baca Juga


Menurut Khofifah, terdeteksinya varian omicron di Jatim ini tak bisa terelakkan. Hal ini karena salah satu karakter varian ini adalah penularannya yang sangat cepat. Saat ini masyarakat dan pemerintah perlu bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian omicron tidak meluas di Jatim.

"Dan jangan sampai terjadi penularan lokal. Saya juga langsung kordinasi dengan Pangdam, Kapolda, Ka. BNPB serta Menkes," ujarnya.

Khofifah meminta semua pihak untuk menjaga kondisi supaya situasi di Jatim tetap baik dan terkendali. Salah satunya dengan mempertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah. Kemudian tingkat penularan bisa terus diawasi agar bertahan di bawah angka satu persen dan jangan sampai terjadi lonjakan kasus.

Menurut Khofifah, waspada itu penting tapi jangan sampai perkembangan ini membuat masyarakat panik. Apalagi, sejauh ini varian omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien. Hal ini terutama untuk pasien yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya vaksinasi dalam mencegah penularan omicron. Vaksinasi sebagai salah satu intervensi dalam menekan penyebaran Covid-19. Oleh sebab itu, dia meminta semua warga Jatim bisa mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.

Selain itu, dia juga mendorong masyarakat untuk tidak mengendorkan protokol kesehatan, meskipun situasi di Jatim sudah melandai. Pasalnya, pandemi Covid-19 bagaimana pun juga belum benar-benar usai. "Kepada pemerintah daerah saya minta agar testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi, ditingkatkan lagi,” ucap perempuan berhijab ini.

Untuk diketahui, kasus Covid-19 aktif di Jatim per 1 Januari 2022 ada 98 orang dari total 400.081. Dari jumlah tersebut, kasus meninggal 29.746 orang dan sembuh sebanyak 370.237. Kemudian capaian vaksinasi dosis 1 sebanyak 78.59 persen dan dosis 2 sebanyak 56.98 persen. Sementara itu, vaksin lansia sudah tercapai 63,31 persen.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler