Penerapan Self Care Ketika Depresi, Sepenting Itukah?

Penerapan Self Care Ketika Depresi, Sepenting Itukah ?

Penerapan Self Care Ketika Depresi, Sepenting Itukah ?
Rep: Intan Husna Fahrunnisa Red: Retizen
Ilustrasi. Foto : Pixabay

Pandangan masyarakat terhadap kesehatan mental masih sangat kurang atau bisa dibilang masih tabu. Maka banyak dari para remaja hingga orang dewasa enggan menceritakan masalah kesehatan mental yang sedang mereka alami kepada orang lain, jangankan orang lain mungkin kepada keluarga dekat pun enggan. Terkadang juga mereka yang mengalami kesehatan mental terutama depresi terlihat baik – baik saja tetapi sebenarnya mereka sedang mengalami depresi.


Menurut penjelasan dari Dr. Irene Hendrata, SpKJ dalam suatu videonya, beliau menjelaskan bahwa depresi adalah gangguan suasana hati seseorang yang dapat mempengaruhi pola pikir aktifitas dan perilaku seseorang dalam periode 2 minggu atau sampai 1 bulan, jika merasa sedih dalam jangka waktu sehari, dua hari maka belum tentu itu depresi.

Kondisi seperti suasana hati yang muram, tidak tertarik pada suatu hal yang biasanya senangi, perubahan nafsu makan, merasa sangat tidak berguna, merasa sangat bersalah, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, sulit untuk berkonsentrasi, merasa gelisah dan resah, kurang energi, dan juga memiliki pikiran untuk bunuh diri berulang kali. Nah, jika kalian mengalami setidaknya lima dari gejala diatas maka kalian bisa saja didiagnosa terkena depresi.

Hal – hal yang dapat memicu depresi bisa dikarenakan pekerjaan yang banyak atau memiliki pekerjaan yang baru, mungkin bagi pelajar yaitu tugas yang menumpuk, juga setelah melahirkan. padahal jika kita perhatikan hal tersebut terlihat sepele, tetapi banyak yang tidak menyadarinya dan biasanya kita akan sadar ketika sudah melewati hal itu semua.

Faktor yang dapat meningkatkan terjadinya depresi bisa dikarenakan trauma seperti bullying, pelecehan, kematian seseorang yang dekat, bertengkar atau melihat pertengkaran tersebut. Faktor genetik juga merupakan faktor yang dapat meningkatkan terjadinya depresi, semisal kedua orang tua kita pernah memiliki gangguan depresi maka kita memiliki kecenderungan terhadap depresi pun tinggi.

Banyak cara untuk menghilangkan depresi salah satunya yaitu self care. Apa self care itu? Oke, self care yaitu hal – hal yang dilakukan untuk meningkatkan dan menambah energi yang agar dapat berfungsi dengan baik secara fisik dan mental. Meski kelihatannya sepele, self care penting untuk dilakukan karena dapat membantu untuk lebih menghargai diri sendiri, meningkatkan kebahagiaan dan kenyamanan diri sendiri.

Untuk memulai self care itu sendiri diperlukan tekad yang kuat dan keinginan untuk menjalankannya secara berkelanjutan. Namun, Ketika kita memulai untuk menerapkan self care pasti akan ada kesulitan yang dihadapi seperti susah mengontrol waktu, adanya rasa malas, dan orang – orang di sekitar kita yang berpikir bahwa kita egois.

Self care adalah bagian dari self love, karena kita akan bisa mencintai diri sendiri jika kita bisa merawatnya dengan baik.

Self care memiliki 4 aspek, yaitu :

Pertama, Aspek Fisik, perlakuan kita terhadap tubuh kita akan berpengaruh terhadap proses berpikir dan kesehatan psikologis kita. Jadi, jika kita merawat tubuh dengan baik maka kita akan bisa berpikir dan bertindak lebih baik.

Kedua, Aspek Sosial, setiap orang sangat membutuhkan hubungan yang dekat dan positif agar dapat mengembangkan diri lebih baik dan meningkatkan energinya.

Ketiga, Aspek mental, jika kita selalu berpikir buruk terhadap diri sendiri, maka akan membuat kita Lelah dan sulit untuk berkembang karena terhambat dengan pemikiran kita sendiri.

Keempat, Aspek spiritual, apapun yang membuat kalian merasa hidup itu lebih bermakna.

Apakah ada hal lain yang dapat mengatasi depresi? menurut saya sendiri sih ada, bisa dengan pergi ke tempat yang kalian sukai atau yang ingin kalian kunjungi, mencoba untuk bercerita ke orang – orang terdekat kalian, mengekspresikan diri seperti melukis atau menggambar sehingga bisa menuangkan emosi kalian ke dalam lukisan atau gambar tersebut, mengganti lingkungan kalian seperti memelihara hewan yang membuat kalian tertarik atau melakukan hobi lama kalian, dan yang terakhir istirahat yang cukup. Tetapi jika kalian merasa tidak ada perkembangan, sebaiknya kalian berkonsultasi hal tersebut ke dokter, psikologis atau terapis, yang memang ahli dalam masalah ini.

Saran bagi orang yang ingin memulai atau sedang menerapkan self care, kalian itu jangan pernah takut untuk bilang ke teman atau siapapun itu bahwa kalian membutuhkan waktu untuk sendiri. Percaya deh, kalau mereka memang menganggap diri kalian teman atau orang terdekat pasti akan mengerti akan hal itu. Karena setiap orang pasti punya caranya masing- masing untuk membahagiakan diri mereka sendiri. Maka dari itu, kalian tidak perlu lagi untuk menyamaratakan makna kebahagiaan dengan pandangan orang lain.

Akhir akhir ini saya melihat potongan video pendek dari Johann Hari’s Ted Talk yang isinya seperti ini : “if you’re depressed, you’re not weak, you’re not crazy, you’re not in the main a machine with broken parts. You’re human being with unmet needs”, yang artinya “ jika kalian sedang depresi, kalian itu tidak lemah, kalian itu tidak gila, kalian itu bukan mesin utama dengan bagian-bagian yang rusak, kalian hanyalah manusia dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi”, so.. its okay to not be okay :)

sumber : https://retizen.id/posts/26144/penerapan-self-care-ketika-depresi-sepenting-itukah
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler