Masjid-Masjid Kirgistan Doakan Perdamaian di Kazakhstan
Masjid-masjid di Kazakhstan turut doakan terwujudnya perdamaian segera
REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK – Doa untuk pemulihan perdamaian dan stabilitas segera di Kazakhstan dibacakan di semua masjid di Kirgistan. Hal itu dilaporkan oleh layanan pers Direktorat Spiritual Muslim Kirgistan (SDMK).
Dilansir di 24kg, Kepala SDMK, Zamir Rakiev, dilaporkan berpidato di depan masyarakat. Dia meminta umat untuk berdoa bagi masyarakat Kazakh bersaudara. Ketua mufti negara itu juga berharap akan kebijaksanaan dan kesabaran bagi rakyat Kazakhstan.
Situasi di Kazakhstan saat ini memang tengah genting. Pada 7 Januari 2022 lalu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev berbicara dan membuat sejumlah pernyataan kasar.
Dia memerintahkan pasukan keamanan untuk menembak mati tanpa peringatan. Dia menyebut para pengunjuk rasa sebagai bandit, teroris, dan pembunuh, serta menuduh para calon aktivis, jurnalis, dan media sebagai penghasutan.
Tokayev berjanji akan menyalakan internet di negara itu, namun memperingatkan bahwa akses internet gratis tidak berarti publikasi rekayasa gratis.
Protes massal di Kazakhstan dimulai pada hari-hari awal 2022. Warga Zhanaozen dan Aktau di wilayah Mangistau menentang kenaikan harga gas cair, kemudian protes menyebar ke kota-kota lain. Internet dimatikan secara berkala di seluruh negeri, dan media praktis tidak berfungsi.
Tokayev memberlakukan keadaan darurat di republik ini, dan bertindak menjadi kepala Dewan Keamanan. Atas permintaannya, negara-negara Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization/ CSTO) mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Kazakhstan.
Sementara itu, secara terpisah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Kamis (6/1/2022) menyerukan penghentian kekerasan di Kazakhstan menyusul protes besar-besaran terhadap kenaikan harga bahan bakar.
OKI juga menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan yang terjadi di negara Asia Tengah itu dan kesedihan atas tindakan kekerasan yang telah menyebabkan puluhan korba tewas dan kerusakan properti publik.
OKI menyerukan kepada warga Kazakh untuk menahan diri dan mengakhiri tindakan kekerasan. OKI juga menegaskan solidaritasnya dengan pemerintah Kazakhstan dalam menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas.