Sidebar

Sapuhi Berangkarkan Tim PPIU ke Saudi 15 Januari

Sunday, 09 Jan 2022 15:47 WIB
Dalam foto yang diambil dengan kecepatan rana lambat ini, jamaah umroh mengelilingi Ka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI), Syam Resfiadi, menyebut pihaknya akan memberangkatkan tim dari Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Keberangkatan mereka dijadwalkan berlangsung 15 Januari nanti.

"SAPUHI rencana awal memberangkatkan jamaah umrah pada 12 Januari. Namun, karena tim yang sebelumnya berangkat ke Saudi baru kembali tanggal 6 Januari dan menjalani karantina sampai tanggal 12, sepertinya tidak keburu untuk mengurus hal-hal administrasi keberangkatan," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (9/1).

Karena alasan tersebut, ia pun menyebut pihaknya mencoba mengundur hingga tanggal 15 Januari nanti. Sejauh ini, tiket pesawat dari pihak maskapai sudah aman dan mereka yang bertanggung jawab memesankan hotel untuk karantina jamaah saat kedatangan.

Nantinya, SAPUHI hanya perlu memadupadankan dengan hotel lainnya yang menjadi akomodasi jamaah selama pelaksanaan umrah, baik di Madinah dan Makkah, sampai jadwal kepulangan.

Untuk keberangkatan nanti, Syam menyebut sejumlah hal sudah disiapkan, mengikuti aturan yang ada. Beberapa di antaranya adalah paspor, visa, serta sertifikat vaksinasi baik Covid-19 maupun meningitis.

"Seandainya ini sudah selesai, akan dibuat arrival card melalui sitem visa umrah dengan aplikasi yang ada," lanjutnya.

Tim yang nanti berangkat akan menjalani karantina di Asrama Haji Pondok Gede. Tujuan karantina untuk melakukan pengecekan status kesehatan jamaah umrah.

Jika berdasarkan pemeriksaan dinyatakan layak untuk berangkat, jamaah akan menuju Bandara Soekarno-Hatta untuk proses selanjutnya. Sesampainya di Saudi, mereka akan menjalani karantina di Madinah menggunakan hotel yang sudah dipesankan maskapai.

Sejauh ini, Syam menyebut asosiasi belum menyerahkan sosialisasi terkait umrah ke PPIU masing-masing. Namun pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada anggota melalui zoom meeting.

Terkait respon jamaah untuk biaya yang naik dan proses yang harus dijalani, mereka menyatakan siap dengan segala kondisi, walau harus menjalani karantina baik di Saudi maupun Indonesia.    


Berita terkait

Berita Lainnya