Rombongan Pengajian di Tasikmalaya Kecelakaan, Belasan Orang Luka-Luka
Ada 12 orang yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan tunggal itu.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kendaraan mobil pikap yang membawa rombongan warga yang hendak melakukan pengajian, mengalami kecelakaan di Jalan Warung Peeteuy, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (9/1/2022) malam. Akibatnya, belasan orang mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit (RS) Singaparna Medika Citrautama (SMC).
Kepala Unit Penegakkan Hukum, Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya, Ipda Aripin, mengatakan, terdapat 12 orang yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan tunggal itu. Korban luka langsung dibawa ke RS SMC untuk mendapatkan perawatan. "Informasi terakhir, korban sudah semua pulang. Karena hanya luka-luka," kata dia, Senin (10/1/2022).
Aripin mengatakan, kronologi kecelakaan itu berawal ketika D mengemudikan kendaraan pikap yang membawa 22 orang penumpang dari arah Kecamatan Puspahiang menuju Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Setibanya di TKP, sopir berusaha mendahului kendaraan sepeda motor. Namun, kendaraan terlalu melebar ke sebelah kanan dan melebihi bahu jalan. "Sopir kembali ke kiri, tapi karena beban penumpang, kendaraan terbalik," kata dia.
Saat ini, sopir pikap itu masih menjalani pemeriksaan di Polres Tasikmalaya. Polisi masih melakukan proses penyelidikan. "Kendaraan juga sudah diamankan," ujar Aripin.
Ia menambahkan, terdapat indikasi kelalaian dalam kecelakaan itu. Sebab, sopir dengan sadar menggunakan kendaraan barang untuk mengangkut orang. Itu sudah jelas melanggar aturan lalu lintas. Selain itu, kendaraan yang dikemudikan sopir mengalami kecelakaan dan mengakibatkan korban luka.
Aripin mengimbau warga tidak nekat menumpang atau membawa orang di kendaraan pikap. Sebab, peruntukkan kendaraan pikap bukan untuk membawa orang, melainkan membawa barang.
Sementara itu, sopir kendaraan tersebut mengaku hanya diminta tolong oleh koordinator rombongan untuk mengantarkan mereka ke Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, untuk mengikuti pengajian. Ia pun tak meminta ongkos, hanya sekadar untuk mengganti biaya bensin. "Memang itu bukan untuk membawa orang, tapi saya juga diminta mengantarkan," kata dia.