Israel Ancam Tangkap Penjaga Keamanan Baru Masjid Al Aqsa
IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas Israel memblokir penunjukan penjaga keamanan baru Palestina di kompleks Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki. Mereka mengancam Wakaf Islam Yerusalem Palestina dengan penangkapan, jika menolak untuk mematuhi.
Imam veteran masjid Palestina, Sheikh Ekrima Sabri, mengatakan Wakaf membutuhkan penjaga baru, mengingat tidak ada orang baru yang ditunjuk untuk mengawasi lapangan terbuka itu sejak 2017.
Biasanya, Wakaf menominasikan daftar nama penjaga dan mengirimkannya ke Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania untuk disetujui. Yordania bertindak sebagai penjaga kompleks suci di Yerusalem, sebagai bagian dari kesepakatan bersama dengan Israel.
Namun, kali ini pihak berwenang Israel keberatan dengan prosedur tersebut. Mereka mengatakan pihak Wakaf harus menyerahkan daftar tersebut ke mereka terlebih dahulu, sebelum persetujuan akhir dari staf keamanan baru.
Dilansir di Middle East Eye, Selasa (11/1/2022), lembaga Wakaf sangat membutuhkan keamanan baru untuk mengawasi kompleks, serta menjaga keamanan orang banyak selama sholat. Mereka menolak untuk memenuhi permintaan Israel, dengan mengatakan Tel Aviv tidak memiliki suara atau kedaulatan atas hal-hal di dalam kompleks Al-Aqsa.
Sabri lantas mengatakan intelijen internal Israel, Shin Bet, akan ditugaskan untuk memeriksa daftar tersebut. Israel bahkan mengancam akan menangkap penjaga baru jika tuntutannya tidak dipenuhi. Menurutnya, jumlah penjaga di Al-Aqsa telah berkurang pada tahun lalu, karena kematian, pensiun atau pengunduran diri.
"Tindakan Israel adalah upaya untuk memaksakan kedaulatan atas Al-Aqsha dan mengakhiri peran Wakaf Islam di Yerusalem. Israel menganggap dirinya sebagai penjaga Al-Aqsa dan di atas Yordania dalam hal penunjukan," kata dia.
Israel mempertahankan kehadiran keamanan di gerbang Al-Aqsa, dengan anggota polisi militernya berdiri di belakang penghalang logam. Terkadang, mereka memeriksa ID Palestina sebelum memutuskan apakah akan mengizinkan mereka memasuki kompleks atau tidak.
Israel juga memiliki kendali penuh atas Morrocan Gate, di sudut barat daya kompleks Al-Aqsa yang mengarah ke Western Plaza, sebuah situs suci Yudaisme.
Manajer masjid Al-Aqsa Omar al-Kiswani mengatakan kepada Radio al-Balad Yordania, Kementerian Luar Negeri Yordania dan kementerian Wakaf mengetahui masalah ini, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
Kiswani juga mengatakan Wakaf Islam mengharapkan penjaga baru untuk memulai peran mereka dalam 24 jam ke depan.
Israel diketahui menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Perang ini mengakibatkan seluruh kota diambil alih pada tahun 1980, dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh mayoritas masyarakat internasional.
Kota Tua Yerusalem dan kompleks al-Aqsa tetap menjadi komponen paling sensitif dari konflik Israel-Palestina