Omicron Jadi Varian Dominan di Ceska

Puncak gelombang Omicron diperkirakan pada akhir Januari.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Puncak gelombang Omicron di Ceska diperkirakan pada akhir Januari.
Rep: Puti Almas Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Omicron di Republik Ceska telah menjadi varian dominan virus corona penyebab penyakit COVID-19. Lembaga Nasional Kesehatan Masyarakat (SZU), Senin (10/1/2022) melaporkan negara Eropa tengah yang berpenduduk 10,7 juta jiwa itu memperkirakan gelombang Omicron akan mencapai puncak pada akhir Januari.

Baca Juga


Jumlah kasus harian bisa mencapai 50.000 orang. Namun, gambaran seperti itu kemungkinan tidak lengkap karena beban diperkirakan akan muncul pada kapasitas pengujian.

SZU mengatakan Omicron hingga 8 Januari telah menyumbang lebih dari 50 persen kasus positif COVID-19.Sampel-sampel yang berasal dari kebanyakan kota besar pada 9 Januari menunjukkan bahwa 70 persen kasus COVID yang muncul disebabkan oleh varian Omicron.

Pemerintah sudah berencana untuk mengizinkan mereka yang bekerja di bidang-bidang sangat penting, termasuk layanan darurat, sektor kesehatan dan energi, untuk tetap pergi bertugas. Mereka tetap akan diizinkan melaksanakan tugas kendati hasil tes cepat yang mereka jalani menunjukkan positif COVID-19.

Pemerintah juga mempersingkat masa karantina menjadi hanya lima hari bagi orang yang terkena COVID namun tak bergejala.Sejauh ini, kasus Omicron tidak meningkatkan secara signifikan jumlah harian infeksi.

Jumlah pasien yang dirawat inap juga terus menurun dan gelombang infeksi sebelumnya menyurut. Pada Ahad (9/1/2022), ada 2.229 orang yang dirawat di rumah sakit. Jumlah itu turun lebih dari 7.000 orang dibandingkan pada awal Desember.

Ceska merupakan salah satu negara di dunia yang mencatatkan angka terburuk menyangkut kematian per kapita selama pandemi. Angka tersebut hingga Ahad mencapai 36.624 jiwa.

 

Sebelumnya, ribuan orang terlihat berbaris di Ibu Kota Praha, Ceska pada Ahad (9/1/2022). Mereka bersiap melakukan aksi protes atas kebijakan pemerintah di negara itu yang akan memberlakukan mandat atau kewajiban vaksinasi untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) bagi kelompok dan profesi tertentu. 

Orang-orang yang menentang mandat vaksin berkumpul di Lapangan Wenceslas Praha, dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh organisasi non-pemerintah Chcipl PES. Mereka kemudian berbaris dan meneriakkan slogan-slogan menentang perlunya vaksinasi di depan gedung parlemen.

Pengunjuk rasa menuntut Pemerintah Ceska mencabut persyaratan vaksinasi, yang akan diberlakukan bagi warga di atas 60 tahun. Selain itu, ketentuan ini juga berlaku bagi orang-orang yang bekerja di sektor-sektor seperti kesehatan dan keamanan mulai 1 Maret mendatang. 

Perdana Menteri Ceska Petr Fiala, yang menjabat pada 18 Desember 2021, mengumumkan bahwa warga negara yang berusia di atas 60 tahun akan dikecualikan dari perintah, yang dikeluarkan oleh pemerintah sebelumnya.

Sejak Desember 2019, virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) telah merenggut lebih dari 5,48 juta nyawa di setidaknya 192 negara dan wilayah. Hingga saat ini, berdasarkan data dari Worldometers terdapat 307.788.077 juta kasus dilaporkan di seluruh dunia.

 

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler