Arkeolog Temukan Makam Kuno dengan Jalan Raya
IHRAM.CO.ID, ALULA — Para arkeolog dari University of Western Australia (UWA) menemukan makam kuno di Arabia barat laut. Berdasarkan temuan, orang-orang yang tinggal telah membangun jalan menuju pemakaman jarak jauh di mana jalur utamanya diapit oleh ribuan monumen pemakaman yang menghubungkan oasis dan padang rumput berusia 4.500 tahun.
Keberadaan jalan pemakaman menunjukkan bahwa cakrawala sosial yang kompleks pada 4.500 tahun yang lalu di petak besar Semenanjung Arab. Temuan ini menambah kemajuan besar oleh para arkeolog yang bekerja di bawah naungan RCU dalam memahami kisah tersembunyi kerajaan kuno dan masyarakat sebelumnya di Arabia utara.
Pekerjaan tim UWA adalah bagian dari upaya yang lebih luas yang mencakup 13 tim proyek arkeologi dan konservasi dari seluruh dunia, yang berkolaborasi dengan para ahli Saudi di AlUla dan kabupaten tetangga Khaybar di Arab Saudi.
"Semakin kita belajar tentang penduduk kuno Arabia barat laut, semakin kita terinspirasi oleh cara misi kami mencerminkan pola pikir mereka: mereka hidup selaras dengan alam, menghormati pendahulu mereka, dan menjangkau dunia yang lebih luas,” kata CEO RCU, Amr Al Madani, dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (11/1).
Pekerjaan tim arkeologi yang dilakukan sejak 2021 ini telah menunjukkan bahwa Arab Saudi adalah rumah bagi ilmu pengetahuan papan atas. Al Madani berharap Arab Saudi dapat menjadi tuan rumah bagi lebih banyak tim peneliti pada 2022 ini.
Direktur Penelitian Arkeologi dan Warisan Budaya untuk RCU, Dr. Rebecca Foote mengatakan tim UWA telah melakukan proyek-proyek kerja lapangan di AlUla dan Khaybar selama lebih dari tiga tahun. Tim UWA telah mulai mempublikasikan hasilnya dan menunjukkan bagaimana analisis data menjelaskan begitu banyak aspek kehidupan dari Neolitik hingga Zaman Perunggu di barat laut Arabia.
“Artikel ini hanyalah awal dari banyak publikasi yang akan memajukan pengetahuan kita tentang prasejarah hingga zaman modern dan memiliki signifikansi implikasi untuk wilayah yang lebih luas,” jelas Rebecca.
Artikel baru ini adalah publikasi keempat tim UWA dalam waktu kurang dari setahun dalam jurnal ilmiah peer-review tentang penelitian di AlUla dan Khaybar:
• Pada Agustus di jurnal Arabian Archaeology and Epigraphy, tim memberi penanggalan pada makam berbentuk liontin di Khaybar Oasis hingga milenium ke-3 SM — bukti radiokarbon pertama yang diterbitkan tentang penanggalan makam. Ini juga merupakan artikel pertama dalam jurnal peer-review mengenai Zaman Perunggu di Khaybar. Eksplorasi arkeologi dari misteri Khaybar masih dalam tahap awal.
• Pada April tim menulis dalam jurnal Antiquity bahwa struktur monumental yang dikenal sebagai mustatil jauh lebih tua dari yang diyakini sebelumnya, berasal dari 5.200 SM, dan tampaknya memiliki fungsi ritual.
• Pada Maret, tim melaporkan dalam Journal of Field Archaeology bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa anjing peliharaan tertua yang diketahui di Arabia.