Masjidil Haram Tingkatkan Kesiapan Menerima Jamaah
IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang diwakili oleh dinas teknis dan operasional, menyatakan telah meningkatkan kapasitas operasional aset Masjidil Haram dan fasilitasnya. Peningkatan dilakukan melalui paket pekerjaan terkait teknis dan pelayanan operasional yang diberikan kepada jamaah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapan dalam menyambut pengunjung di masa mendatang melalui pembaruan elemen listrik, mekanik dan elektronik.
Badan tersebut telah menyiapkan tempat khusus yang diperuntukkan untuk sholat dan tawaf, menindaklanjuti pelaksanaan perintah kerja untuk mengoperasikan dan memelihara sistem elektronik, listrik dan mekanik di Masjidil Haram dan fasilitasnya.
Kepresidenan berupaya untuk menyelesaikan semua pekerjaan pemeliharaan di Masjidil Haram melalui persiapan rencana, inspeksi 8.000 speaker, 32 ribu unit penerangan, 200 eskalator, 259 alat pemadam kebakaran, tangki air berkapasitas 1.500 meter persegi, 3.400 toilet, dan sistem sterilisasi dan pendingin untuk air zamzam.
Sebelumnya kerajaan juga merilis bahwa akan menempatkan lebih banyak lagi robot pintar yang membawa air zamzam. Robot tersebut akan mendistribusikan air zamzam kepada para pengunjung masjidil harom.
Kedatangan jamaah umroh dari luar negeri diperkirakan ada peningkatan besar dalam tiga bulan mendatang. Peningkatan signifikan itu terjadi pada beberapa bulan yang berakhir pada Ramadhan, yang merupakan puncak musim umroh tahunan.
Anggota Komite Nasional Penyelenggaraan Ibadah Haji, Umrah, dan Kunjungan, Saeed Bahashwan, mengatakan sektor jasa umrah memperkirakan adanya peningkatan besar dalam jumlah jamaah yang datang dari luar negeri selama tiga bulan ke depan yaitu Rajab, Syaban dan Ramadhan.
Dia menghubungkan ini dengan persiapan luas yang sedang berlangsung dari sejumlah negara untuk mengirim jamaah mereka ke Makkah. Al Arabiya.net melaporkan, dilansir di Saudi Gazette, Rabu (12/1), negara-negara tersebut termasuk Indonesia, Pakistan, India, Mesir, Tunisia, Aljazair, Uzbekistan dan Libya.