Diabetes Bisa Usik Anak yang Sudah Sembuh dari Covid-19, Kenali Gejalanya
Orang tua diminta waspadai gejala diabetes pada anak yang pernah kena Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riwayat terkena Covid-19 dapat membuat anak lebih berisiko untuk mengalami diabetes tipe 1 atau tipe 2. Peningkatan risiko yang terjadi tampak cukup signifikan.
Hal ini diungkapkan dalam studi terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Menurut set data pertama, risiko diabetes pada anak penyintas Covid-19 tampak meningkat hingga 2,6 kali lipat. Sedangkan pada set data kedua, risiko diabetes tampak meningkat sebesar 30 persen.
"Bahkan, peningkatan 30 persen merupakan peningkatan yang besar dalam risiko," jelas ketua tim peneliti dan peneliti CDC Sharon Saydah, seperti dilansir WebMD, Rabu (12/1/2022).
Saydah mengatakan kedua set data yang digunakan menunjukkan hasil berbeda karena adanya perbedaan klasifikasi mengenai anak yang terkena Covid-19. Salah satunya menggunakan data dari anak yang jatuh sakit karena Covid-19, data lainnya menggunakan data anak tak bergejala namun terkonfirmasi positif Covid-19.
Sejauh ini, Saydah dan tim belum bisa mengetahui apakah kejadian diabetes tipe 2 setelah terkena Covid-19 akan menjadi masalah kesehatan sementara atau jangka panjang. Alasannya, studi hanya memantau anak-anak yang terlibat dalam studi selama empat bulan.
Terlepas dari itu, Saydah menilai temuan ini kembali menyoroti pentingnya vaksinasi Covid-19 pada anak yang sudah layak untuk divaksinasi. Selain itu, penting juga bagi semua orang untuk mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak, untuk melindungi anak-anak kecil yang belum layak divaksinasi.
Mengingat adanya peningkatan risiko diabetes pada anak penyintas Covid-19, peneliti juga mengimbau agar para dokter, dokter anak, dan orang tua mewaspadai tanda-tanda atau gejala diabetes pada anak dengan riwayat infeksi Covid-19. Bila mendapati tanda atau gejala ini, anak sebaiknya segera diperiksa lebih lanjut.
Beberapa gejala umum diabetes yang bisa dialami anak adalah peningkatan rasa haus, berkemih lebih sering, dan sering merasa lapar. Tanda lain yang juga patut diperhatikan adalah penurunan berat badan, nyeri perut, mual, muntah, dan lelah.
Beberapa studi lain juga sempat meyoroti adanya peningkatan risiko diabetes pada orang dewasa yang pernah terkena Covid-19. Selain itu, peneliti di Eropa juga melaporkan adanya peningkatan risiko diabetes tipe 1 pada anak-anak.
Studi CDC merupakan yang pertama yang menemukan adanya peningkatan risiko kedua jenis diabetes, tipe 1 dan 2, pada anak yang telah sembuh dari Covid-19. Tim peneliti menilai ada beberapa hal yang mungkin membuat risiko diabetes meningkat di kalangan penyintas Covid-19.
Salah satu kemungkinannya, Covid-19 menyebabkan kerusakan pada sistem organ yang berkaitan dengan kejadian diabetes. Kemungkinan lainnya, SARS-CoV-2 secara langsung menyerang sel-sel pankreas. Situasi ini lalu menyebabkan stres dan peningkatan kadar gula darah selama masa infeksi sekaligus mengubah metabolisme glukosa.
Di samping itu, peneliti mengatakan peningkatan risiko diabetes juga bisa berkaitan dengan perubahan pola hidup dan kebiasaan sedenter di masa pandemi. Gaya hidup yang tidak aktif ini dapat mempercepat laju perjalanan prediabetes menjadi diabetes tipe 2.
"Agensi rekanan dan dokter di lapangan perlu menyadari konsekuensi jangka panjang ini dan memantau kejadian diabetes baru pada individu berusia di bawah 18 tahun dalam beberapa bulan setelah mereka terinfeksi SARS-CoV-2," ungkap tim peneliti CDC.