Menelusuri Jejak Sejarah Komunitas Muslim Tamil di Singapura
IHRAM.CO.ID, SINGAPURA -- Komunitas Muslim Tamil di Singapura telah berkontribusi pada kerukunan multiras dan agama di negara itu. Menteri Pendidikan Singapura, Chan Chun Sing menyampaikan Muslim Tamil dengan upaya kolektif telah memperkuat kekompakan sosial bangsa.
Pada 1946, misalnya, anggota komunitas mendedikasikan sebagian dari gaji mereka untuk membantu Liga Muslim Kadayanallur Singapura (SKML) memulai Sekolah Tamil Umar Pulavar, sekolah menengah pertama berbahasa Tamil di Asia Tenggara pada saat itu.
"Sekolah memainkan peran penting dalam memajukan dan membentuk pendidikan bahasa Tamil di sini, dan banyak lulusan telah mengambil tongkat estafet dan menjadi guru Tamil hari ini," kata Chan, dilansir The Straits Times, Ahad (16/1).
Dalam peluncuran edisi bahasa Inggris buku berjudul "Muslim Tamil Singapura", Chan menyampaikan, ketika sekolah itu ditutup 40 tahun yang lalu, namanya tetap hidup di Pusat Bahasa Tamil Umar Pulavar hari ini, yang melanjutkan misi penting untuk mentransmisikan bahasa dan budaya Tamil ke generasi berikutnya.
Acara peluncuran itu diadakan bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-80 SKML di Chui Huay Lim Club di Newton. Buku tersebut, yang terlihat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang komunitas Muslim Tamil di Singapura, didukung oleh organisasi-organisasi termasuk National Heritage Board dan Islamic Religious Council of Singapore.
Kata pengantar buku tersebut diisi oleh Presiden Halimah Yacob dan mantan menteri senior negara Zainul Abidin Rasheed. Edisi bahasa Inggris dari buku tersebut, yang pertama kali diterbitkan dalam bahasa Tamil pada tahun 2015, ditulis oleh presiden SKML Raja Mohamad dan wakil presiden A. R. Mashuthoo.
Dalam pidatonya, Chan menyoroti bagaimana semangat ketabahan, ketahanan dan pelayanan kepada masyarakat telah bersinar terang di kalangan Muslim Tamil Singapura. Banyak yang telah menjadi profesional dan pemimpin masyarakat yang sukses.
"Tetapi mereka semua telah menyerap semangat pelayanan, dan terus membayarnya untuk masyarakat dan bangsa. Yang penting, upaya kolektif oleh komunitas Anda ini juga telah memperkuat kompak sosial Singapura di mana kami membantu kaum muda untuk memiliki awal yang baik dalam hidup, memberi lebih banyak kepada mereka yang kurang, dan memungkinkan orang-orang kami bangkit kembali dari kesulitan," kata Chan.
Chan berharap buku tersebut dapat berfungsi sebagai pengingat, tidak hanya untuk komunitas Muslim Tamil tetapi juga untuk khalayak yang lebih luas. Warga Singapura harus menghormati dan melindungi apa yang mereka miliki, dan menginspirasi generasi berikutnya untuk terus membayarnya.