Edelweiss Hospital Kolaborasi Bangun Rumah Sakit NU Pertama di Jabar
Kabupaten Cianjur dipilih karena bagian dari wilayah penyangga di Jawa Barat.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Edelweiss Hospital menjalin kemitraan strategis dengan lima lembaga besar di Indonesia. Yakni, Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cianjur, Pesantren Al – Ittihad Cianjur, Rumah Zakat, dan Bank Muamalat Indonesia, untuk membangunan Rumah Sakit baru di Cianjur.
Rumah sakit Edelweiss ini, menjadi rumah sakit pertama NU di Jabar. Karena, saat ini NU belum memiliki rumah sakit sama sekali. Kolaborasi tersebut, ditandai dengan acara Signing Ceremony Kemitraan Strategis Edelweiss Hospital Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cianjur dan Bank Muamalat Indonesia. Serta Penandatanganan Perjanjian Kerja sama Pendirian Rumah Sakit antara Edelweiss Hospital, Pondok Pesantren Al-Ittihad, Rumah Zakat, dan Wakaf Investment Fund, Kamis (20/1).
Kegiatan tersebut langsung dihadiri Syauqi Robbani selaku CEO Edelweiss Healthcare Group, KH. Choirul Anam MZD, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cianjur, KH. Kamali Abdul Ghani, Pimpinan Pondok Pesantren Al Ittihad Cianjur, Dr. Hj. Dra. Ety Muflihah, MPd, Direktur Utama PT. Alittihad Sembilan Tujuh, H. Hasbi Razzak, Komisaris PT. Alittihad Sembilan Tujuh, Bahar Makarim, Direktur PT. Alittihad Sembilan Tujuh, Ilham Wahyudin, Head Wholesale Banking Business Development Bank Muamalat Indonesia, Nur Efendi, CEO Rumah Zakat.
Menurut CEO Edelweiss Healthcare Group, Syauqi Robbani, Rumah Sakit yang direncanakan akan tuntas di tahun 2023 ini merupakan perwujudan dari dukungan terhadap upaya pemerintah dalam menyehatkan bangsa. Wilayah Kabupaten Cianjur dipilih karena bagian dari wilayah penyangga di Jawa Barat.
“Sinergi keummatan dalam membangun Edelweiss Hospital Cianjur bersama dengan NU, Ponpes Al- Ittihad dan Rumah Zakat juga Bank Muamalat ini, penting untuk tidak hanya meningkatkan kualitas kesehatan warga Cianjur. Tetapi juga cara kita untuk merapatkan barisan ummat, khususnya dalam mengembangkan syiar dan perekonomian islam, sebagai cara kita untuk membuat Rosulullah tersenyum,” ujar Syauqi.
Syauqi menjelaskan, lokasi RS barunya di Cinajur karena berdasarkan data RSUD Sayang Cianjur, pada 2018 peserta BPJS yang berobat di RSUD Sayang Cianjur mencapai 99.869 (84,3 persen). Total coverage kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Cianjur sudah mencapai 88 persen . Sementara, jumlah penduduk wilayah cakupan 2020 berjumlah 2.477.560 jiwa dan diproyeksikan jumlah penduduk di Kabupaten Cianjur meningkat sebanyak 1,29 persen pada tahun 2023, yaitu sebanyak 2.509.521.
Syauqi menilai, semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur, maka kebutuhan fasilitas kesehatan pun semakin tinggi. Jumlah tempat tidur yang dibutuhkan warga Kabupaten Cianjur yaitu sebanyak 2.509. Sedangkan jumlah tempat tidur yang tersedia saat ini hanya 1.159.
"Jadi, wilayah Kabupaten Cianjur masih kekurangan tempat tidur sebanyak 1.350," katanya.
Syauqi berharap, dengan kerjasama yang terjalin antara Edelweiss Healthcare Group, Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cianjur, Pesantren Al – Ittihad Cianjur, Rumah Zakat, dan Bank Muamalat Indonesia dapat membantu masyarakat Indonesia khususnya Cianjur untuk mendapatkan fasilitas layanan kesehatan yang lebih baik lagi. Serta, dapat mencukupi jumlah tempat tidur yang dibutuhkan warga Kabupaten Cianjur.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cianjur, KH Choirul Anam MZD, NU sudah lama ingin membangun rumah sakit. Karena saat ini, NU Cianjur klinik saja tak punya. Apalagi, memiliki RS. "Alhamdulillah, dengan kerja sama ini NU bisa memiliki RS. Ini RS NU pertama di Jabar karena daerah lain juga belum ada," katanya.