Testing Pekerja Pariwisata Ditingkatkan di Kabupaten Semarang
Pekerja wisata menjadi kelompok masyarakat yang memiliki risiko penularan covid.
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terus meningkatkan upaya testing kepada para pekerja wisata, sebagai antisipasi sekaligus deteksi dini penyebaran Covid-19.
Sejauh ini, pekerja wisata menjadi kelompok masyarakat yang memiliki risiko penularan, seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata setelah status PPKM Kabupaten Semarang kembali ke level 1.
Yang terbaru, Dinkes melakukan skrining dengan melakukan tes antigen terhadap 200 karyawan (pekerja) agrowisata Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba). General Manager Kakoba, Frina Bonita mengatakan upaya ini merupakan tindaklanjut surat Dinkes Kabupaten Semarang Nomor 443.2/16/I/2022.
Pelaksanaannya berkolaborasi dengan Dinkes melalui Puskesmas Bawen dalam melaksanakan kegiatan tes antigen bagi seluruh karyawan. “Sebagai salah satu pelaku Pariwisata, Kakoba selalu mendukung langkah Pemkab Semarang dalam meningkatkan jumlah testing sebagai antisipasibdino penyebaran Covid-19," jelasnya, Jumat (21/1/2022).
Menurutnya, langkah antsisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan dan serta aplikasi PeduliLindungi telah dilakukan di lingkungan Kakoba.
Namun langkah-langkah pencegahan melalui testing tetap diperlukan mengingat para karyawan setiap hari harus melayani masyarakat (wisatawan) yang berasal dari dalam maupun luar daerah.
Harapannya, dengan dilaksanakannya program ini dapat memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan, baik bagi karyawan maupun bagi para pengunjung Kakoba.
Bonita juga menyampaikan, sebelumnya seluruh karyawan Kakoba juga telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua.
"Melalui program PCR ini, diharapkan dapat mensukseskan program Pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Semarang," tegasnya.