PM Inggris: Serangan Rusia ke Ukraina akan Jadi Bencana
PM Inggris Boris Johnson memperingatkan serangan apa pun akan menjadi bencana.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris pada Kamis (20/1/2022) memperingatkan, akan menjadi "bencana" jika Rusia meluncurkan serangan ke Ukraina.
“Jika Rusia melakukan serangan apa pun ke Ukraina dalam skala apa pun, menurut saya itu akan menjadi bencana bukan hanya bagi Rusia, itu akan menjadi bencana bagi dunia,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Komentar dari Johnson itu datang saat dia berkunjung ke Taunton, barat daya Inggris.
“Inggris berdiri tepat di belakang kedaulatan dan integritas Ukraina,” ungkap Johnson menegaskan kembali dukungan negaranya kepada Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin “tidak boleh diizinkan untuk menulis ulang aturan” hubungan internasional, kata Johnson kepada anggota Kabinetnya awal pekan ini.
Dia mengatakan Inggris “melakukan segala yang mungkin untuk mendukung rakyat Ukraina dalam menghadapi kampanye disinformasi dari Rusia yang bertujuan merusak tetangganya yang berdaulat.”
"Inggris tetap terbuka untuk negosiasi lebih lanjut dengan Rusia," tambah Johnson.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss awal bulan ini mengatakan setiap serangan militer Rusia ke Ukraina akan menjadi “kesalahan strategis besar-besaran dan akan menimbulkan kerugian besar.”
Inggris telah memasok “sistem senjata pertahanan ringan, anti-armor” ke Ukraina di tengah penempatan militer Rusia di perbatasannya, kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace awal pekan ini.
Rusia, Ukraina, dan NATO telah meningkatkan latihan militer karena ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dan Kyiv secara terbuka menuduh Moskow merencanakan invasi. Pasukan Rusia memasuki Semenanjung Krimea pada Februari 2014, dan Putin secara resmi membagi wilayah itu menjadi dua wilayah federal terpisah dari Federasi Rusia pada bulan berikutnya.
Baca: Bogor Barat akan Jadi Daerah Otonomi Baru, Dua Kecamatan Jadi Calon Ibu Kota
Menurut PBB, pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia di wilayah Donbass timur Ukraina telah menewaskan lebih dari 13.000 orang sejak 2014. Wilayah ini adalah salah satu dari beberapa sumber gesekan antara Rusia dan Ukraina.
Baca: Angin Kencang Terjang Kabupaten Sukabumi Rusak Rumah Warga
Baca: Kasus Covid-19 Omicron di Kota Tangerang Bertambah, Mayoritas Penularan Lokal