Situ Bagendit di Garut akan Disulap Bak Cappodacia Turki

Objek wisata Situ Bagendit di Garut ditarget berkelas internasional

Diskominfo Kabupaten Garut.
Suasana Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (3/11).
Rep: Bayu Adji P Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Progres revitalisasi objek wisata Situ Bagendit di Kabupaten Garut sudah mencapai tahap akhir. Tak lama lagi, objek wisata yang disebut akan berkelas internasional itu akan kembali dapat dinikmati wisatawan.

Baca Juga


"Insyaallah Maret kami akan meresmikan Situ Bagendit," kata Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil di Kabupaten Garut, Ahad (23/1/2022), 

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya sedang mengusahakan agar ada balon udara di Situ Bagendit. Balon udara itu terinspirasi dari serial "Layangan Putus" yang sedang ramai. Dalam serial itu, ramai Cappadocia di Turki dengan wahana balon udara.

"Kan keur rame layangan putus jeung selingkuhan ka Turki. Ceuk saya teh, daripada arulin ka Turki mendingan ulin ka Situ Bagendit," kata Emil menggunakan bahasa Sunda.

Sebelumnya, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyatakan, revitalisasi Situ Bagendit telah mencapai tahap akhir. Setelah revitalisasi rampung, pengelolaan objek wisata Situ Bagendit akan diberikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, bekerja sama dengan pihak ketiga dan badan usaha milik desa (Bumdes).

Ia juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan objek wisata Situ Bagendit dengan mendirikan bangunan di sekitar objek wisata, sesuai dengan ketentuan. “Jadi jangan khawatir, kan ini untuk masyarakat, masyarakat ada yang punya tanah di sini bisa mengembangkan untuk villa untuk dan lain sebagainya,” kata dia, pekan lalu.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut juga sudah menyiapkan konselor arsitektur yang dapat membantu masyarakat secara gratis di kantor kecamatan. Dengan begitu, masyarakat yang ingin mendirikan bangunan di sekitar objek wisata itu dapat berkonsultasi terlebih dahulu.

“Nanti masyarakat yang bikin bangunan ini harus mengikuti bentuknya, sesuai dengan apa yang sudah kita tentukan,” kata dia.

Baca: Pantau Stok Minyak Goreng, Wali Kota Surabaya: Saya Bingung Ada yang Kehabisan

Baca: Daerah Diminta Perketat Prokes, Wapres: Kita tidak Ingin Covid-19 Seperti di Luar Negeri

Sementara itu, dari hasil peinjauannya, Helmi menyebutkan, ada beberapa pembangunan yang harus diperbaiki karena belum sesuai standar yang ditentukan. Pertama adalah kualitas tembok penahan tebing (TPT). Kedua adalah pemasangan paving block.

Sebagaimana diketahui, nilai kontrak pada penataan kawasan Situ Bagendit yakni sebesar Rp 81.172.754.000 dengan lingkup pengerjaan antara lain, pembangunan pintu masuk dan area parkir, area plaza, dermaga wisata, amfiteater, pujasera, masjid, serta bangunan penunjang lainnya. Total lahan yang dibutuhkan pada penataan tahap pertama seluas 3,5 hektare, pedestrian dengan panjang 6,7 kilometer, dan pembangunan Pulau Nusa Kelapa seluas 2,3 hektare.

Baca: Penyu Bali Terganggu Klub di Pantai, Suara Bising Jadi Enggan Bertelur

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler