Pfizer-BioNTech Mulai Siapkan Vaksin Covid-19 Spesial untuk Omicron
Uji coba vaksin Covid-19 Pfizer khusus omicron libatkan lebih dari 1.400 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pfizer Inc dan BioNTech SE memulai uji klinis vaksin Covid-19 yang dirancang khusus untuk memerangi virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) varian omicron. Uji coba dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap berkurangnya efektivitas vaksin yang sudah ada terhadap omicron maupun varian lain yang mungkin muncul nantinya.
"Walaupun penelitian dan data saat ini menunjukkan bahwa dosis booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap akibat omicron, kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi omicron dan varian baru di masa depan," kata Kepala Penelitian dan Pengembangan Vaksin Pfizer, Kathrin Jansen, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (25/1/2022).
Pfizer dan BioNTech berencana untuk menguji respons imun yang dihasilkan oleh vaksin berbasis omicron. Pengujian dilakukan baik sebagai rejimen tiga suntikan pada orang yang belum divaksinasi maupun sebagai dosis penguat (booster) untuk orang yang telah menerima dua dosis vaksin primer.
Mereka juga menguji dosis keempat vaksin saat ini terhadap dosis keempat vaksin berbasis omicron pada orang yang menerima dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNTech, tiga hingga enam bulan sebelumnya. Kedua perusahaan berencana untuk mempelajari keamanan dan kesesuaian vaksin terhadap lebih dari 1.400 orang yang akan terdaftar dalam uji coba.
Pfizer mengatakan bahwa rejimen dua dosis dari vaksin asli mungkin tidak cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi varian omicron. Perlindungan terhadap rawat inap dan kematian mungkin berkurang.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan, dosis ketiga vaksin berbasismRNA, seperti vaksin Pfizer/BioNTech, telah memberikan perlindungan 90 persen terhadap rawat inap karena Covid-19. Beberapa negara sudah mulai menawarkan dosis booster tambahan.
Penelitian terbaru dari Israel menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin mRNA memang meningkatkan antibodi. Akan tetapi, levelnya tidak cukup tinggi untuk mencegah infeksi oleh varian omicron.
Varian omicron telah menggantikan delta sebagai varian dominan di banyak bagian dunia. Omicron sekarang terpecah menjadi subvarian yang berbeda, salah satunya BA2, yang menimbulkan kekhawatiran khusus.
Baca juga : Lacak Omicron Saat PTM, Siswa dan Guru Jalani Tes Usap Secara Acak