Jabar Masih Tetap Berlakukan PTM

Saat ini, 10 daerah di Jabar ada di PPKM level 1, sisanya 17 daerah menerapkan PPKM l

Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menyampaikan keterangan pers usai Rapat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Rapat tersebut salah satunya membahas tetang update perkembangan Covid-19 varian omicron. Meski perkembangan omicron di Jawa Barat tidak menghawatirkan, namun harus disikapi dengan serius. Semua infrastruktur pelayanan kesehatan di Jawa Barat sudah disiapkan berdasarkan pengalaman menghadapi varian Delta pertengahan tahun lalu.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Provinsi Jawa Barat (Jabar), hingga saat ini, masih tetap diberlakukan 100 persen. Hal itu pun, sudah sesuai dengan kajian terukur dan akan dibarengi dengan pengetesan secara acak.

Baca Juga


Apalagi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kasus Covid-19 varian omicron di Jabar sejauh ini masih terkendali. "PTM tetap dilaksanakan 100 persen karena kita mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang terukur, termasuk mengetes secara acak di sekolah, yang sampai saat ini belum ditemukan kasus yang mengkhawatirkan," ujar Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil, Selasa (25/1/2022).

Untuk kebijakan Work From Home (WFH) pun, kata Emil, disesuaikan dengan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap daerah. Saat ini, 10 daerah di Jabar ada di PPKM level 1, sisanya 17 daerah menerapkan PPKM level 2.

"Ketika mayoritasnya level 1, tentunya tidak terlalu WFH karena situasinya kondusif. Namun, kalau ada level 2 mau ke level 3, maka WFH akan diberlakukan lagi," kata Emil.

Kepada masyarakat, Emil tak hentinya mengimbau untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) saat beraktivitas. Kewaspadaan, menurutnya, sangat penting.

"Tak usah terlalu khawatir. Yang penting waspada saja, lakukan prokes ketat karena hidup harus tetap produktif," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler