Sidebar

Ridwan Kamil Sebut 31 Pasien Omicron di Jabar Sudah Sembuh

Friday, 28 Jan 2022 03:02 WIB
Syarat-syarat pasien Omicron bisa isoman di rumah

IHRAM.CO.ID,BANDUNG --- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kasus Covid-19 varian Omicron di Jabar sejauh ini masih terkendali. Karena, dari 33 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron, 31 di antaranya sudah sembuh. 

Baca Juga


"Omicron di Jabar sampai sekarang masih terkendali. Dari 33 kasus terkonfirmasi, 31-nya sudah sembuh. Sisa, dua masih dirawat di BPSDM," ujad Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menghadiri Rapat Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa petang (25/1). 

"Jadi asumsinya, Omicron itu cepat menular dan cepat juga sembuhnya, rata-rata 3 sampai 4 hari," imbuhnya.

Sementara kasus harian COVID-19 di Jabar sampai kemarin tercatat bertambah 409 kasus. Kang Emil menyatakan, 409 kasus itu adalah bukan varian Omicron. 

"Jadi kasus harian yang naik di Jabar masih kami asumsikan varian non-Omicron. Artinya, masih Delta atau varian yang sebelumnya," katanya. 

Adapun transmisi tertinggi Covid-19, kata dia, masih berada di wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi). Terkait tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 pada Januari tahun ini, jauh lebih baik ketimbang Januari tahun sebelumnya. 

Emil melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 pada Januari 2021 mencapai 40 persen, sementara bulan ini walaupun ada peningkatan, masih di angka 7 persen.

"Artinya vaksinasi berhasil memutus rantai penularan karena tahun lalu vaksinasi belum dilaksanakan," ucap Kang Emil. "Sekarang kami meyakini virus beredar, tapi tidak masuk ke tubuh yang rata-rata sudah divaksin," katanya.

Per Selasa (25/1), cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Jabar mencapai angka 86 persen, dan 76 persen untuk dosis kedua. Rata-rata penyuntikan vaksin COVID-19 di Jabar mencapai 180.000 dosis per hari. Kang Emil optimistis vaksinasi dosis pertama akan tuntas 100 persen pada akhir Februari 2022. 

"Kira-kira akhir Februari kita bisa 100 persen untuk dosis 1, dan dosis 2-nya rata-rata selisihnya 10 persen," katanya. 

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya