Epidemiolog: PPKM Level 4 Daerah dengan Omicron untuk Tekan Kasus

Yang bisa dilakukan adalah mengecilkan kasus hariannya dengan cara pembatasan sosial

Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono berpendapat bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di daerah yang sudah terkonfirmasi memiliki pasien Covid-19.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono berpendapat bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di daerah yang sudah terkonfirmasi memiliki pasien Covid-19 varian Omicron dapat dilakukan untuk menekan meningkatnya kasus baru.

Baca Juga


"Tidak bisa dihindari. Yang bisa dilakukan adalah mengecilkan kasus hariannya dengan cara pembatasan sosial, bukan lockdown mikro ya, kalau Jakarta ya se-Jakarta begitu melakukan lockdown," ujarnya.

Miko mengatakan jika yang diambil adalah memperketat langkah social distancing atau menjaga jarak untuk menghindari penularan maka perlu dilakukan dengan benar. Selain itu, langkah lain untuk menekan penambahan kasus baru harian bisa dilakukan juga dengan memberlakukan PPKM level 4 untuk daerah-daerah yang terkonfirmasi memiliki varian Omicron dari Covid-19.

"PPKM berlevel tapi semua pada level 4 untuk daerah yang ada Omicron-nya," tegasnya.

Terkait kasus baru yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri, Miko mengatakan perjalanan luar negeri diperuntukkan bagi mereka yang memiliki keperluan mendesak dan bisa membuktikannya ketika mengurus dokumen perjalanan.

Sebelumnya, Indonesia mengalami peningkatan laporan kasus baru Covid-19 dengan pada 27 Januari 2022 terjadi penambahan 8.077 kasus Covid-19. Jumlah itu memperlihatkan peningkatan dibandingkan laporan 7.010 kasus baru pada 26 Januari 2022 dan 4.878 kasus baru pada 25 Januari 2022.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Kamis (27/1/2022) mengatakan sampai dengan 26 Januari 2022 terdapat 1.988 pasien Covid-19 terkonfirmasi Omicron di Indonesia. Namun, dia juga mengimbau masyarakat tidak panik berlebihan menghadapi penyebaran varian tersebut. Karena selain gejalanya lebih ringan, pemerintah juga sudah mempersiapkan berbagai upaya dalam mengantisipasi gelombang ketiga.

"Tidak usah berlebihan, protokol kesehatan paling penting dijalankan, memakai masker dan tidak berkerumun," kata Menkes dalam pertemuan virtual.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler