Optimalkan Potensi, Sukabumi Dorong Lahirnya Petani Milenial

Sukabumi mendorong hadirnya petani milenial dalam menggerakan sektor pertanian.

Antara/Wahyu Putro A
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi) . Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi mendorong hadirnya petani milenial dalam menggerakan sektor pertanian.
Rep: Riga Nurul Iman Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi mendorong hadirnya petani milenial dalam menggerakan sektor pertanian. Langkah tersebut untuk mengoptimalkan potensi pertanian yang ada di daerah tersebut.

Hal ini misalnya disampaikan Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri pada acara panen melon intanon dan bazar pertanian yang diselenggarakan Himpunan Petani Muda Sukabumi. Kegiatan itu dilaksanakan di Kebun 2 Pohaci Farm Kampung Gudang RT 02 RW 05 Desa Balekembang Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (27/1/2022) lalu.

''Pemkab mendorong kalangan muda milenial untuk bergerak dalam pertanian,'' ujar Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri kepada wartawan, Jumat (28/1/2022). Sehingga pemkab menyampaikan apresiasi kepada para petani milenial yang telah menginisiasi kegiatan itu.

Menurut Iyos, petani muda tersebut mulai menyusun program hingga strategi untuk membuat kegiatan tersendiri dan alhamdulillah berjalan dengan baik. Petani milenial merupakan cikal bakal kemajuan bangsa kedepan, dan pemuda bangga menjadi petani, adanya pohaci farm bukti bahwa petani milenial hebat dan masyarakat kuat.

Dorongan serupa dilakukan Pemkot Sukabumi. Sebab jika dihitung jumlah petani sebanyak 4.500 orang dan 80 persen berusia 50 tahun.

Hal ini menunjukkan pertanian sangat kurang diminati generasi muda. ''Perlu regenarasi anak muda tetap memiliki keinginan menjadi petani milenial,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Gubernur lanjut dia mempunyai program petani milenial dan jangan sampai orangtua sudah tidak ada nantinya tidak ada yang melanjutkan. Sehingga selain menjaga LP2B supaya tidak terjadi alih fungsi juga meminta dan mengajak anak muda tertarik pertanian.

Selain itu kata Fahmi, dengan pelibatan teknologi dalam dunia pertanian. Maka dengan lahan terbatas akan melahirkan produksi melimpah.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler