Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkab Tangerang Aktifkan Lagi Isoter Covid-19

Dua tower di Hotel Yasmin disiapkan kembali untuk isoter Covid-19.

ANTARA/Fauzan
Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengaktifkan kembali dua tower di Hotel Yasmin sebagai tempat isolasi terpadu (isoter) bagi pasien Covid-19. (ilustrasi)
Rep: Antara Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengaktifkan kembali dua tower di Hotel Yasmin sebagai tempat isolasi terpadu (isoter) bagi pasien Covid-19. Hal ini dilakukan seiring meningkatnya kasus aktif penularan virus corona di daerah itu sejak beberapa pekan terakhir.

Baca Juga


"Ada peningkatan yang cukup signifikan, jadi sekarang kami buka kembali Hotel Yasmin sebagai tempat isolasi terpadu sebanyak dua tower. Saat ini sudah terisi sebanyak 152 kamar, mungkin nanti ada penambahan lagi sebanyak 39 orang," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, usai meninjau langsung bersama Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heryanto ke Hotel Yasmin di Tangerang, Senin (31/1/2022).

Dia mengatakan, keterisian tempat isolasi terpadu itu, kini sudah terisi sebanyak 152 kamar dan kemungkinan nantinya akan bertambah lagi seiring meningkatnya kasus aktif di Kabupaten Tangerang. Selain itu, dalam penemuan kasus baru Covid-19 tersebut didominasi dari klaster keluarga dan menjadi pasien terbanyak yang dirawat di tempat isolasi terpadu di Hotel Yasmin. 

"Untuk kasus aktif di Kabupaten Tangerang rata-rata dari klaster keluarga, dan dilakukan perawatan di hotel tersebut. Selain itu ada juga warga asal kota Tangerang dan Tangerang Selatan yang dirawat di sini juga," katanya.

Oleh karena itu, kata Zaki, dalam upaya untuk mengantisipasi lonjakan pasien. Maka pihaknya telah menyiapkan sebanyak 240 kamar yang siap ditempati oleh pasien isolasi Covid-19. "Kapasitas saat ini ada 240 kamar dan bisa kurang lebih hampir sekitar 300 kamar untuk keluarga, jadi satu kamarnya bisa dipakai tiga orang atau lebih," ujarnya.

Kapolda Banten melalui Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, pemerintah daerah kini harus ada beberapa yang harus diperhatikan secara serius, seperti memperhatikan ketersediaan obat-obatan, kapasitas tempat perawatan pasien dan ketersediaan tabung oksigen. "Pak Kapolda mengingat tentang kesiapan oksigen, dan mengingatkan tracing dari mereka yang sudah terkena Covid-19, jadi saat sini juga ada peran dari Polisi dan TNI," ujarnya.

Dia mengatakan, untuk daerah di Provinsi Banten yang masih tinggi ditemukan kasus Covid-19 yaitu masih berada di wilayah Tangerang dan disusul wilayah Kota Cilegon yang mana memang wilayah tersebut menjadi tempat akses mobilitas masyarakat dari luar daerah. "Wilayah Tangerang masih tinggi, tetapi di Cilegon juga saat ini ada sekitar 30 kasus terinfeksi Covid-19, karena mobilitas masyarakat yang melintas di pelabuhan ini juga menjadi konsen untuk bisa di cek kembali," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler